Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) kembali dipercaya pemerintah menjadi bank penyalur dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp10 triliun.
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, penempatan dana tersebut per 3 Juni 2021 merupakan penempatan yang keempat kalinya di BTN.
“Tentunya sejalan dengan core business kami, Bank BTN akan memfokuskan penyaluran dana tersebut ke sektor pembiayaan perumahan sehingga dapat menyediakan rumah yang menjadi kebutuhan mendesak terutama di masa pandemi,” kata Haru, Selasa (8/6/2021).
Dengan memfokuskan pada sektor perumahan, kata Haru, diyakini dapat mendongkrak perekonomian nasional, karena sektor perumahan dapat memberikan daya ungkit bagi 174 industri terkait.
Haru pun menyebut, perseroan akan berfokus pada penyaluran KPR di luar Jakarta untuk meningkatkan pemulihan ekonomi di luar ibukota negara, di mana saat ini sebanyak 82 persen dari total kredit telah disalurkan di luar Jakarta.
"Kami berupaya agar pemulihan ekonomi berlangsung secara merata dengan penyaluran kredit di luar Jakarta," ucapnya.
Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Akad Perdana KPR Tapera BTN Mulai Bergulir
Tercatat, secara total BTN telah menyalurkan kredit PEN per Mei 2021 sebesar Rp54,41 triliun.
Jika dirinci, pada penempatan periode pertama dan kedua, BTN telah menyalurkan dana PEN tersebut kepada 108 ribu debitur dengan nominal mencapai Rp36,6 triliun per 31 Desember 2020.
Mayoritas penyaluran kredit bermuara pada sektor perumahan atau mencapai 85 persen dari portofolio. Dana PEN tersebut juga disalurkan dalam bentuk kredit ke 33 provinsi di Indonesia.
Baca juga: Gandeng ABUJAPI, BTN Akan Salurkan KPR untuk Jutaan Satpam
Untuk penempatan dana PEN tahap ketiga telah disalurkan Bank BTN kepada lebih dari 53 ribu debitur dengan total kredit sekitar Rp17,81 triliun per 4 Mei 2021.
Dari total penyaluran kredit tersebut, sebanyak 93 persen disalurkan ke sektor perumahan.