News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Generasi Terbaru Blockchain Ini Diklaim Mampu Proses Jutaan Transaksi Per Detik

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Blockchain

Reynas Abdila/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generasi terbaru blockchain Free Ton diklaim memiliki kecepatan ultra yang mampu memproses jutaan transaksi per detik.

CEO Ton Labs, Alexander Filatov menilai keunggulan Feee Ton adalah tingkat keamanan dan skalabilitasnya sangat ramah untuk pengguna biasa maupun startup besar.

“Karakteristik teknisnya dapat memberikan tempat untuk semua blockchain top saat ini karena termasuk supercomputer terdistribusi yang sangat besar tutur Alexander dalam keterangannya, Kamis (10/6/2021).

Dia menjelaskan bahwa Free Ton sendiri secara resmi diluncurkan pada 7 Mei 2020, ketika 1.000 anggota komunitas menandatangani 'Deklarasi Desentralisasi'.

Baca juga: Mengenal Blockchain dan Fungsinya dalam Transaksi Mata Uang Kripto

Dia juga mengatakan, proyek ini tidak ada hubungannya dengan Telegram Group Inc meski didasarkan pada protokol blockchain yang dikembangkan Nikolai Durov, pendiri Telegram.

“Free Ton dapat digunakan oleh siapa saja, karena kodenya tersedia bebas di Github,” tukasnya.

Free Ton mempunyai sistem operasi terdesentralisasi yang disebut Ton OS yang merupakan semacam tampilan penghubung antara pengguna dan jaringan blockchain itu sendiri.

Dengan komputer ini dimungkinkan untuk menggambar semacam dasar paralel.

Baca juga: Wamendag Minta Investor Pahami Risiko Perdagangan Crypto    

Jika dianalogikan blockchain adalah hardware atau perangkat kerasnya, maka Ton OS adalah software atau perangkat lunaknya untuk pengguna.

Fitur lain dari OS ini adalah tampilan Ton Surf yang mirip dengan Linux.

OS ini memiliki beberapa aplikasi aman yang sudah siap pakai seperti aplikasi browser, wallet, dan pesan singkat.

Ton OS adalah perangkat lunak open source yang dapat dimodifikasi dan dikembangkan oleh siapa saja.

Baca juga: Calon Investor Perlu Pelajari Dulu Karakter Berinvestasi di Cryptocurrency karena Risikonya Tinggi

“Pada intinya Ton OS adalah Sistem Operasi yang terdesentralisasi,” imbuhnya.

Free Ton sebagai multi-blockchain terdesentralisasi yang dikembangankan komunitas juga membuat kontes dengan hadiah yang laik dan menarik.

Alexander mengatakan, kontes ini cocok bagi developer yang berpengalaman dengan smart-contract.

Kontes berlangsung pada 27 Mei 2021  hingga 27 Juni 2021.

Disebutkan, langganan bulanan adalah kunci utama monetisasi untuk web standar, dan bisa dibilang mereka adalah sumber monetisasi paling sehat untuk bisnis (terutama jika dibandingkan dengan model berbasis iklan).

"Tetapi di dunia blockchain belum ada sistem berlangganan kripto berfitur lengkap yang sukses. Alasan inilah mengapa free TON memutuskan membuat membuat smart-contract yang dapat melakukan 'langganan' di Free TON untuk memfasilitasi pengguna dalam dunia kripto baik pengguna maupun pemilik produk (penyedia layanan)," kata dia menjelaskan latar belakang diadakannya kontes .

Secara umum, peserta harus bisa mengimplementasikan smart-contract yang mampu melakukan ‘berlangganan’ otomatis secara on-chain, yang dengannya pengguna Free TON dapat membayar dan membuka akses ke DeBots atau smart-contract spesial untuk waktu tertentu.

Para pengguna harus bisa melakukan pembayaran berulang kali menggunakan TON Crystal atau token TIP-3 (misalnya USDT) untuk berlangganan DeBots atau Smart-Contract.

Selain itu juga harus bisa membatalkan atau menghentikan sementara status berlangganan kapanpun.

"Lalu sebaliknya, pemilik DeBots atau Smart-Contract harus dapat memantau para orang yang berlangganan aplikasinya untuk memberikan akses masuk dan penggunaan fitur-fitur dari DeBots atau Smart-Contract miliknya," kata dia.

Alexander juga menjelaskan beberapa persyaratan bagi peserta kontes antara lain untuk mengembangkan langganan berulang sistem smart contract, menggunakan bahasa Soliditas atau C++.

"Smart contract harus dikembangkan dengan paradigma pemrograman terdistribusi baru seperti github atau YouTube. Syarat lain, harus memungkinkan pemilik produk untuk menerapkan smart contract di Free TON dengan parameter untuk langganan termasuk alamat tujuan, alamat token TIP-3 jika diperlukan, jumlah token dan periode pengulangan," kata dia.

Dia mengatakan detail kontes ini juga bisa disimak di site komunitas Free TON blockchain.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini