Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai salah satu pilar utama dalam perkembangan perekonomian negara, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mampu membuktikan ketahanannya ketika terjadi krisis ekonomi.
Dalam mendukung ketahanan ini, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid, mengungkapkan bahwa pengembangan kewirausahaan dan kompetensi sangat diperlukan.
Kini, kehadiran e-commerce dianggap sebagai salah satu kanal dagang utama bagi UMKM, dengan cakupan penjualan yang luas hingga internasional dan target pasar yang lebih spesifik.
Survei oleh DSInnovate melaporkan adanya penggunaan platform e-commerce yang mencapai 49 persen sebagai sarana berjualan online.
Hendy Setiono, Founder dan CEO Baba Rafi Enterprise mengatakan, pandemi yang membatasi aktivitas masyarakat memaksa para pengusaha untuk semakin menerapkan digitalisasi.
"Di era pandemi, tidak cukup go digital. Pelaku bisnis sepatutnya benar-benar menjadi bagian dari digital itu sendiri, atau be digital," jelas Hendy dalam keterangannya, Kamis (10/6/2021).
Namun di sisi lain, para pelaku UMKM masih dihadapkan dengan beberapa tantangan, di antaranya yakni dalam hal edukasi, yang mana penjual harus memahami fitur-fitur online baru untuk bisa menggunakannya secara tepat.
Kedua, dari sisi operasional, yaitu fasilitas yang sesuai untuk produksi dan penyimpanan barang dalam ukuran yang lebih besar agar dapat menjaga kualitas produk.
Baca juga: Sasar Pelaku UMKM, Asuransi BRI Life Luncurkan Produk Double Care
Ketiga adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten.
Hendy menyatakan bahwa pelaku bisnis lebih baik merancang strategi penjualan secara virtual, sehingga tidak bergantung pada gerai offline untuk menjual produk pada pelanggan.
Dengan langkah ini, kata dia pelaku bisnis dapat tetap berhasil di tengah pandemi ataupun periode new normal.
Selain itu, kunci untuk tetap mempertahankan bisnis yaitu mengedepankan atau bahkan memperbesar anggaran untuk marketing atau promosi produk.
Dengan demikian, Hendy menyatakan bahwa keuntungan bisnisnya justru berkembang saat pandemi, dengan pemesanan online meningkat menjadi 90 persen.