News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

IHSG Berpeluang Terkoreksi Lagi karena Pasar Masih Jenuh

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan ada indikasi terkoreksi lagi  menguji support moving average 5 hari pada rentang pergerakan 6.044 hingga 6.118. 

Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG membentuk pola false break resistance 6.118 dan fractal 6.103. 

"Pola candlestick bearish counter attack dengan indikator stochstic dan RSI yang mengarah ke area jenuh," ujar dia melalui risetnya, Senin (14/6/2021). 

Selanjutnya, Lanjar menjelaskan, investor terus menilai prospek inflasi dan jalur kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed. 

Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Lagi, tapi Secara Terbatas

Adapun, indeks S&P 500 mencatat rekor tertinggi sepanjang masa sejak awal Mei karena data menunjukkan kenaikan harga konsumen AS pada bulan Mei. 

Baca juga: Mengenal 5 Perbedaan Saham dan Reksadana, Cocok untuk Belajar Investasi Para Pemula

Kenaikan itu, lanjut Lanjar, sebagian besar didorong oleh kategori yang terkait dengan pembukaan kembali ekonomi, memperkuat pandangan bahwa tekanan inflasi dapat mereda nanti. 

"Selanjutnya, investor terfokus pada data akitivitas ekspor impor berserta neraca perdagangan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini