Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan kebijakan Work from Bali efektif dalam menopang tingkat keterisian kamar hotel.
Menurutnya, okupansi hotel di Bali saat ini sekitar 10 persen dan diharapkan akan terus tumbuh.
"Kebijakan ini sudah berjalan saya bertemu dengan ASN dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Ada juga dari BUMN seperti PLN Telkom dan dari pelaku parekraf yang mulai Work from Bali. Bahkan ada parpol sudah musyawarah kerja dari Bali," kata Sandiaga dalam press briefing, Senin (14/6/2021).
Baca juga: Menparekraf hingga Menteri Agama Kirim Karangan Bunga Duka untuk Istri Yasonna Laoly
Sementara internal Kemenparekraf justru sudah memulai kebijakan Work From Bali ini lebih dulu
"Kami di level deputi dan kabiro sudah berkegiatan dari Januari. Kita juga merotasi kegiatan-kegiatan yang ada di Bali. Kementerian lain pun sudah mulai melaksanakan (Work from Bali)," paparnya.
Sebagai informasi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) mengenai Dukungan Penyediaan Akomodasi untuk Peningkatan Pariwisata The Nusa Dua Bali bulan lalu.
Baca juga: Sandiaga Divaksin Dosis Pertama Setelah 6 Bulan Sembuh dari Covid-19, Aku yang Gemeteran
Sebanyak 16 hotel yang berada dalam kawasan The Nusa Dua telah berkoordinasi dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, untuk melakukan kerja sama dalam penyediaan akomodasi dan fasilitas hotel.
"Kemenparekraf melihat, langkah Work From Bali sangat strategis untuk persiapan dari Travel Corridor Arrangement," jelas Menteri Sandiaga.
Sandi menegaskan Work From Bali ini juga merupakan salah satu upaya persiapan Travel Corridor Arrangement (TCA), yakni program membuka kembali pariwisata Indonesia dengan sejumlah negara.
"Karena lebih dari satu tahun, hotel-hotel di kawasan Bali ini kosong. Dan kita harus tingkatkan kesiapan mereka untuk protokol kesehatan," sambungnya.