News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tangki BBM di Cilacap Terbakar

Pasca Insiden Kebakaran Tangki Pertamina Cilacap, KLHK: Kualitas Air dan Udara Aman

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebakaran di kilang Pertamina Cilacap, Jumat (11/6/2021) malam.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan kualitas air dan udara di wilayah Kabupaten Cilacap masih dalam ambang batas wajar dan aman.

Hal tersebut dikatakan KLHK menanggapi pasca kebakaran tangki di area 39 Kilang Pertamina Cilacap.

Staff Bagian Ditjan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Surya Anggara Widarto mengatakan, pihaknya bergerak cepat melakukan pemantauan kualitas air dan udara di 4 titik di wilayah terdekat operasional Pertamina.

Baca juga: Pertamina Ungkap Kebakaran Tangki Benzene di Area Kilang Cilacap Terjadi Saat Hujan Deras dan Petir

Masing-masing Jojok, Kelurahan Kutawaru; Banjaran, Kelurahan Donan; Karang Suci, Kelurahan Donan; dan Jalan Rinjani, Kelurahan Sidanegara.

“Pemantauan selama 24 jam dengan parameter PM (Particulate Matter) 2,5. PM 2,5 adalah partikel udara yang berukuran lebih dari 2,5 mikrometer,” jelas Surya dalam keterangannya, Jumat (18/6/2021).

Hasilnya, tidak ditemukan gas berbahaya bagi masyarakat.

Sebelumnya, pihaknya juga memantau air sumur warga, tambak dan sungai bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap.

Kebakaran yang terjadi di Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap Jawa Tengah dikabarkan terbakar pada, Jumat (11/6/2021) malam sekira pukul 20.00 WIB (ISTIMEWA)

“Dari visual kondisi air dinyatakan masih baik, sesuai parameter dari DLH masih dalam rentang baku mutu,” lanjut Surya.

Sementara itu, Manager Communication Relations & CSR Pertamina RU IV Cilacap, Hatim Ilwan menegaskan, monitoring ketat kualitas air dan udara sebagai upaya mengantisipasi keluhan masyarakat dan potensi isu lingkungan, pasca insiden kebakaran tangki.

“Tim emergency kilang Pertamina Cilacap sebelumnya juga mengundang tim Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) serta bekerja sama dengan Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB untuk memantau kualitas udara,” ujarnya.

Dengan pengambilan data permodelan ini Pertamina dapat mengetahui sejauh mana insiden ini berdampak pada kualitas udara dan air tanah di lingkungan seputar Kilang Cilacap.

"Kita semua berharap, semua baik-baik saja pasca isiden kebakaran tangki tersebut," pungkas Hatim.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini