Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengakui sulitnya melakukan audit keuangan di tengah pandemi Covid-19.
Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh mengatakan, ada tantangan baru yang muncul saat kondisi pandemi hingga jumlah anggaran yang diawasi tidak sedikit.
"Bagi kita sendiri sebagai auditor, hal-hal tersebut ini merupakan menimbulkan beberapa tantangan utama dalam proses audit. Kita ketahui luasnya area, besaran anggaran yang diawasi juga luar biasa," ujarnya saat seminar IPKN bertajuk "Integrated Auditing for Public Sector" secara virtual, Selasa (22/6/2021).
Yusuf menjelaskan, belum ditambah lagi dengan adanya pembatasan pertemuan fisik yang agak sulit dilakukan pada saat pandemi ini.
Baca juga: Prioritaskan Penyelamatan Garuda, NasDem Minta Segera Dilakukan Audit Forensik
"Selain itu, juga adanya pembatasan kegiatan bepergian karena harus ada persyaratan swab, PCR, dan sebagainya," katanya.
Baca juga: Ini Nasib Auditor BPK yang Diduga Merintangi Penyidikan Korupsi Jiwasraya
Kemudian, juga harus hati-hati kalau auditor kembali lagi ke rumah, sehingga tidak membawa virus atau penyakit kepada keluarganya.
"Terakhir kita sama-sama kita rasakan adalah adanya pengaturan pegawai terkait WFO (work from office) dan WFH (work from home)" pungkas Yusuf.