Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, ada 26 perusahaan masuk dalam pipeline menjalani pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) di 2021.
Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyoman mengatakan, dari 26 perusahaan tersebut, separuhnya memiliki aset skala besar.
"Terkait pipeline ada 26, terkait aset setengah dari 26 atau 13 perusahaan ada di aset skala besar di atas Rp 250 miliar. Sementara, 10 calon emiten baru berskala menengah dengan aset Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, dan hanya 3 (calon emiten baru) yang kecil," ujarnya saat konferensi pers secara virtual, Selasa (29/6/2021).
Dengan demikian, mayoritas perusahaan itu ukurannya menengah besar dengan sebaran di berbagai sektor.
Baca juga: Mandiri Sekuritas Optimis Laju IHSG Akhir Tahun Tembus 6.850
"Terkait sektoral, jumlah untuk sektor basic material ada 1, energy 3, industrial 4, teknologi 3, transportasi dan logistik 2, properti dan real estate 1, financial 3, customer non cyclical 3, health care 2, dan customer cylical 3. Itu sebarannya," kata Nyoman.
Baca juga: Emiten MRAT Catat Penjualan Bersih Rp 318,4 Miliar
Target BEI dari keseluruhan pencatatan instrumen pasar modal tahun ini adalah adalah sebanyak 66.
"Ini dari semua instrumen, di dalamnya ada saham, obligasi, ETF, EBA-SP, dan lainnya. Saat ini dengan dukungan semua di pasar modal, dari target 66 itu sudah tercapai 24 per 25 juni 2021," pungkasnya.