Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai kebijakan PPKM Mikro menjadi PPKM darurat akan membuat ekonomi stagnan dan memperpanjang resesi.
Menurutnya, ekonomi stagnan karena aktivitas perkantoran, perdagangan, dan lainnya dibatasi secara ketat.
“Dunia usaha butuh jaminan dan kepastian untuk kita cepat keluar dari krisis ini,bangkit kembali membangun ekonomi segera keluar dari zona resesi,” kata Sarman kepada wartawan, Rabu (30/6/2021).
Baca juga: PPKM Darurat Lumpuhkan Sektor Perhotelan, PHRI: Tak Cuma Kurangi Karyawan tapi Berpotensi Jual Aset
PPKM Darurat juga membatasi jam buka pusat perbelanjaan/mall, restoran, warung makan, café, pedagang kakilima sampai pukul 17.00 dengan kapasitas 25 persen.
“Aktivitas sosial dan kerumunan akan dihentikan dengan tegas dengan demikian warga akan lebih banyak berdiam dirumah, jika hal ini benar-benar diterapkan akan membuat ekonomi Jakarta stagnan dan nyaris lumpuh,” tuturnya.
Baca juga: Respons Wali Kota Bogor Sikapi Rencana Penerapan PPKM Darurat di Jawa-Bali
Sebagai kota jasa, ekonomi Jakarta akan bergairah jika pergerakan warga bebas leluasa, sebaliknya akan stagnan jika pergerakan manusia dibatasi.
Sarman menekankan saat ini pengusaha resah, pasrah sekaligus gelisah, namun harus mendukung kebijakan ini sekalipun teramat berat untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
“Dunia usaha sangat berharap agar efektivitas kebijakan ini benar benar nyata kita rasakan dengan indicator bahwa selama PPKM Darurat ini kita mampu benar benar mampu menekan laju penularan Covid-19 ke level yang paling rendah,” urainya.
Ketegasan pemerintah dipertaruhkan selama pemberlakuan PPKM darurat dan harus ada sikap tindak tegas para pelanggar PPKM darurat.