Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Semen Indonesia Tbk (SIG) bersama sembilan perusahaan pelat merah yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) klaster infrastruktur, bersinergi mendirikan Indonesia Infrastructure Research & Innovation Institute (I2RI) dan Indonesia Infrastructure Learning Institute (I2LI)
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, untuk meningkatkan kapabilitas dari talent yang dimiliki BUMN klaster infrastruktur, diperlukan optimalisasi fungsi learning, research dan innovation.
Baca juga: Pengoptimalan TKDN di BUMN Klaster Pertahanan Bakal Dongkrak Industri Dalam Negeri
Ketiga fungsi tersebut, kata Kartika, saat ini belum dikelola secara sistematis dan sinergi, karena itu diperlukan sebuah wadah membangun standarisasi yang terpola.
"Harapannya dengan sinergi dan sentralisasi akan terbangun innovation, learning dan research institute yang kuat dengan resources yang besar, dan bisa berspesialisasi di berbagai bidang research innovation yang lebih spesifik,” kata Kartika dalam keteranganya, Kamis (1/7/2021).
Direktur Engineering & Project SIG, Tri Abdisatrijo mengatakan, sebelumnya SIG diberikan penugasan Kementerian BUMN sebagai koordinator Indonesia Cement Research Institute (ICRI), dan sekarang menjadi koordinator I2RI yang beranggotakan 10 BUMN.
Baca juga: Komisi X DPR Soal Rangkap Jabatan Rektor UI dan Komisaris BUMN: Jangan Aji Mumpung Dekat Kekuasaan
“Kami percaya bahwa seluruh member BUMN klaster infrastruktur dalam I2RI pun memiliki komitmen yang tinggi dalam menyukseskan objective dan purpose dari I2RI," papar Tri.
Ia menyebut, saat ini dibutuhkan dukungan dan partisipasi seluruh stakeholders, agar dapat mewujudkan misi I2RI dalam mensinergikan riset, meningkatkan kapasitas peneliti, serta meningkatkan budaya inovasi.
"Sehingga menjadikan I2RI sebagai pusat riset dan inovasi building material & construction terbaik di Indonesia, dan menciptakan ekosistem yang menghasilkan added value bagi BUMN klaster Infrastruktur," paparnya.
Adapun sembilan BUMN tersebut di antaranya PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Kemudian, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, Perum Perumnas dan PT Brantas Abipraya (Persero).
Pembentukan dua institut ini berpedoman pada Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-1/MBU/02/2021 tentang transformasi fungsi learning center/corporate university, research center, dan innovation center Badan Usaha Milik Negara.