Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menjamin tidak akan ada hambatan untuk importasi tabung oksigen dari luar negeri.
“Jadi oksigen bagian dari BNPB untuk produk yang dipastikan tidak ada halangan untuk masuk wilayah Indonesia. Oksigen masuk ke dalam listnya semoga tidak ada hambatan di daerah Indonesia,” ucap Mendag dalam video conference, Senin (5/7/2021).
Mendag menegaskan kelancaran impor oksigen menjadi prioritas di tengah tingginya kebutuhan daripada pasien Covid-19.
“Dari manapun datangnya kalau sudah masuk dalam list oksigen itu sudah masuk dalam eksepsi kelancaran pelabuhan. Itu akan berjalan dengan baik,” ucapnya.
Baca juga: Kelangkaan Tabung Oksigen. Penjual: Baru 15 Tabung Datang, Langsung Diserbu Warga
Dia juga memastikan distribusi obat-obatan dan alat kesehatan harus berjalan baik di masa PPKM Darurat. "Masalah harga itu kita melihat adanya supply dan demand. Tetapi kami pastikan distribusinya baik," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Akhirnya Impor Tabung Oksigen, Pasien Covid Melonjak 352 Persen
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan menjelaskan kebutuhan impor oksigen selalu ada. ”Data Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi importasi dalam lima tahun terakhir. Indonesia mulai mengurangi ketergantungan dari impor dan berupaya mandiri," kata dia.
Anies Dirikan Posko Isi Ulang
Mengantisipasi pasokan oksgen yang kurang di sejumlah rumah sakit untuk pasien Covid-19 di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendirikan posko isi ulang tabung oksigen di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut rumah sakit yang membutuhkan oksigen atau ekstra oksigen dapat menuju posko ini. Fasilitas pengisian ini didirikan bekerjasama dengan PT Krakatau Steel di Cilegon.
"Di sini di Monas disiapkan posko oksigen sehingga RS RS itu yang membutuhkan dan ada kebutuhan ekstra bisa ke sini kemudian nanti oleh tim akan diambilkan oksigen dari beberapa lokasi. Di sini khusus ke Cilegon di Krakatau Steel," ucap Anies di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (5/7/2021).
Anies menjelaskan posko pengisian ulang tabung oksigen ini sifatnya lebih kepada tempat transit. Sebab tabung - tabung oksigen yang datang, nantinya dikirimkan ke produsen untuk diisi.
Tabung kemudian dibawa lagi ke posko Monas untuk diambil RS bersangkutan. Tidak ada batasan kuota harian untuk pengisian ulang tabung oksigen di Monas.
"Jadi RS bawa tabung kemudian akan kita kirim untuk diisi nanti RS yang ambil di sini, supaya RS tidak perlu pergi ke tempat yang jauh," jelas Anies.
Selain pendirian posko oksigen, di kawasan Monas juga bersiaga tim pemulasaran jenazah. Puskesmas yang membutuhkannya dapat langsung memanggil tim, dan kemudian tim pemulasaran akan segera meluncur ke lokasi dan memakamkan.
"Jadi ada dua tim di Monas ini, satu untuk oksigen satu untuk pemulasaran. Jadi kalau perlu untuk langsung dikirim ada panggilan dari puskesmas maka tim ini akan langsung berangkat melakukan pemulasaran sampai pemakaman," ungkapnya.