Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank mendorong pertumbuhan ekspor komoditas unggulan lokal agar mendunia.
Corporate Secretary LPEI Agus Windiarto mengatakan, untuk mencapai itu pihaknya akan terus menjalankan program desa devisa di seluruh Indonesia.
Baca juga: Kondisi Polisi yang Dikeroyok Geng Motor di Cilandak Mulai Membaik
“Saat ini LPEI sedang berproses untuk pengembangan desa devisa di beberapa wilayah yang memiliki potensi komoditas unggulan antara lain beras dan kopi. Dalam waktu dekat ini kita akan melakukan peluncuran desa devisa di kawasan Jawa Barat,” ujar Agus dalam keterangannya, Jumat (9/7/2021).
Menurutnya, pendampingan dan pengembangan masyarakat dalam program desa devisa akan membawa produk lokal Indonesia memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi, sosial dan lingkungan bagi masyarakat setempat.
Baca juga: Erick Thohir: Aplikasi Pedulilindungi Akan Terintegrasi dengan Data Hasil Tes Covid-19 dan Vaksinasi
“Selain mengembangkan komoditas unggulan desa, program ini juga mendorong partisipasi masyarakat desa dalam rantai pasukan ekspor global baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga dapat menghasilkan devisa dan berkontribusi kepada negara melalui kegiatan ekspor,” tuturnya.
Desa devisa merupakan program pendampingan yang digagas LPEI berbasis
pengembangan masyarakat atau komunitas (community development).
Pendampingan LPEI bersama beberapa lembaga yang berhubungan dengan perdagangan, ekspor, budidaya pertanian serta akses pembiayaan membuka peluang keberhasilan yang optimal.
Wilayah yang berpotensi untuk diberikan pendampingan dalam kegiatan community
development akan dianalisa menggunakan key indicators dalam rangka klasifikasi kriteria dan parameter untuk mengukur kebutuhan dalam pengembangan menjadi desa wisata.
Agus menerangkan LPEI mengkaji indikator untuk mengembangkan sebuah desa menjadi desa devisa dengan mempertimbangkan sejumlah aspek.
Aspek-aspek tersebut meliputi produk, konsistensi, keberlanjutan produksi, pemberdayaan masyarakat, koordinasi antar pemangku kepentingan, produsen manajerial, infrastruktur dan sarana penunjang lain.
Di tahun 2019, Desa Nusasari yang berlokasi di Jembrana, Bali menjadi Desa Devisa pertama yang diresmikan oleh LPEI, berfokus pada pengembangan ekspor komoditas kakao.