Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - E-commerce Blibli meluncurkan program kolaborasi Galeri Indonesia x Blibli Mitra, dimana seller UMKM di kategori Galeri Indonesia dapat memperluas pasar melalui jaringan mitra toko kelontong yang tergabung di solusi omnichannel Blibli, yaitu Blibli Mitra.
Kolaborasi ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung pemerintah khususnya mendorong transformasi digital pelaku UMKM yang sejalan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, agar masyarakat semakin mudah memperoleh produk lokal baik secara online dan offline.
Saat ini, ada 45.000 mitra toko kelontong yang bergabung dengan Blibli Mitra yang ada di seluruh Indonesia.
"Blibli secara konsisten mewujudkan komitmen untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing UMKM secara terpadu dan menyeluruh, salah satunya dengan memperluas akses pasar bagi pelaku UMKM melalui solusi omnichannel kami, agar mereka dapat menghadapi tantangan juga berkembang melalui pemanfaatan teknologi digital," tutur CEO Blibli Kusumo Martanto, Jumat (16/7/2021).
Pada program ini, Blibli melalui kategori Galeri Indonesia mendukung masuknya para pelaku UMKM sebagai pemasok produk lokal yang terkurasi kepada para pemilik toko kelontong yang tergabung dalam Blibli Mitra.
Dengan begitu, produk di toko kelontong akan lebih variatif sekaligus meningkatkan potensi penjualan di toko.
Baca juga: Jelang Ultah Ke-10, Blibli Malah Buat Permohonan Maaf, Lho Kenapa?
"Dengan semakin banyaknya produk UMKM yang tersebar di pasar secara omnichannel, akan semakin banyak pula masyarakat yang membeli produk tersebut. Maka seller UMKM dan pengusaha toko kelontong pun akan bisa meningkatkan bisnisnya. Hal ini diharapkan dapat mendorong kelancaran aktivitas ritel di tingkat mikro yang bisa menopang pemulihan perekonomian nasional," kata Kusumo.
Baca juga: Program Live Shopping dari Kemenkop-UKM dan Shopee Jadi Wadah Promosikan Produk UMKM
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, menyampaikan dalam peningkatan UMKM dan penguatan rantai pasok, kolaborasi antar berbagai pihak menjadi sangat penting dan strategis untuk meningkatkan daya saing UMKM.
"UMKM telah memberikan kontribusi yang besar, mencapai 61,07 persen dari total PDB atau Rp 8.573 triliun dan hanya 16 persen yang menggunakan e-commerce untuk memasarkan produk. Oleh karena itu digitalisasi UMKM perlu terus didorong. Dengan begitu mereka bisa mendapatkan kesempatan naik kelas," ungkap Teten.