Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) memperkirakan penjualan listrik pada tahun ini hanya tumbuh 2 persen, seiring adanya PPKM Darurat atau level 4.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, sepanjang semester I 2021 penjualan listrik PLN tumbuh sebesar 4,88 persen, yang ditopang sektor industri dan rumah tangga.
Namun, adanya PPKM pada semester II 2021, membuat sejumlah sektor bisnis mengalami dampak seperti penutupan pusat perbelanjaan, dan tidak beroperasinya sejumlah sektor usaha.
"Ini yang membuat penurunan sangat signifikan sekali, ini memakan sekitar 18 persen kontribusi secara keseluruhan.
Baca juga: Buntut PPKM Darurat Diperpanjang, Rizky Billar dan Lesti Kejora Tunda Akad Nikah
Kami berharap dengan 4 hari ini sudah turun angka kasus, bisa melandai jadi kami bisa positif, dulu kami target 4 persen (pertumbuhan), kini jadi 2 persen," papar Bob secara virtual, Kamis (21/7/2021).
Meski di sektor usaha mengalami penurunan, Bob melihat konsumsi listri untuk rumah tangga mengalami kenaikan karena banyaknya orang bekerja dari rumah.
"Kami melihat tumbuhnya sektor rumah tangga dari yang sebelumnya normal, kini kembali ke rumah lagi, sehingga pemakaian rumah tangga mulai naik," tuturnya.
Menurutnya, turunnya proyeksi penjualan listrik ini akan berimbas pada penurunan pendapatan perseroan.
"Pasti terdampak kita sudah turun 2 terawatt/hour, kita tentu saja efisiensi," ucap Bob.
Sepanjang kuartal I 2021, PLN mencatat penjualan listrik 62,95 ribu Giga Watt hour (GWh), naik tipis dari penjualan listrik pada kuartal I 2020 sebesar 61,15 ribu GWh.