Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menekankan, transformasi ekonomi merupakan salah satu langkah untuk menopang basis pertumbuhan ekonomi yang sehat.
Hal tersebut dikatakan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, dalam pembukaan diskusi publik BI dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) secara virtual, Selasa (28/7/2021).
“Dalam hal ini, pemulihan dan transformasi ekonomi perlu berjalan beriringan sebagai satu langkah dalam mengakselerasi kegiatan di sektor riil,” ujar Dody, Selasa (28/7/2021).
“Serta, (transformasi ekonomi) akan kembali mengarahkan kinerja ekonomi ke lintasan pertumbuhan potensialnya,” sambungnya.
Baca juga: Kampanye Hitam Dinilai Bakal Tekan Daya Saing Sawit dan Produk Kehutanan Indonesia
Lebih lanjut, Dody menuturkan, terdapat tiga hal yang perlu dicermati dalam mendukung penguatan fondasi ekonomi melalui kebijakan reformasi struktural.
Pertama, dari sisi produktivitas, perlu upaya peningkatan output.
“Pengukuran terhadap produktivitas dibandingkan output juga perlu senantiasa direvaluasi sehingga hasilnya bisa dikonversi tidak hanya dari sisi kuantitas tetapi juga kualitas pekerjaan,” ucap Dody.
Kemudian yang kedua, dari sisi sumber daya, peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan tenaga kerja memegang peranan penting dalam peningkatan daya saing.
Hal ini juga harus sejalan dengan penggunaan teknologi digital dan otomasi yang semakin luas di kalangan industri.
Dan ketiga, dari sisi kapital, kebijakan untuk menarik dan mempermudah investasi perlu dilakukan untuk mendorong peranan swasta yang lebih optimal dalam pembiayaan pembangunan.
“Di daerah, peningkatan akumulasi kapital antara lain ditopang oleh pembangunan infrastruktur, terutama untuk konektivitas dan penyediaan energy,” pungkas Dody.