News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Potensi EBT Melimpah, PLN Optimalkan Listrik Ramah Lingkungan di NTB

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PLN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) mengoptimalkan energi baru terbarukan (EBT) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai upaya pencapaian target nol emisi karbon pada 2060.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi mengatakan, potensi pengembangan EBT di NTB mencapai 102,74 MW dengan berbagai macam sumber EBT, yaitu air (PLTMH dan PLTA), bayu atau angin (PLTB), tenaga surya (PLTS), biomassa (PLTBm) dan juga arus laut (PLTAL).

Baca juga: PLN telah Salurkan Stimulus Listrik ke 31,94 Juta Pelanggan, Nilainya Capai Rp 7,2 Triliun    

Dari total potensi tersebut, kata Agung, sebesar 61,38 MW berada di pulau Sumbawa, 21,36 MW di pulau Lombok, dan ada juga masing masing sebesar 10 MW berada di Selat Lombok, serta Selat Alas.

"Setidaknya, persentase 19,2 persen potensi EBT di NTB masih didominasi oleh PLTMH, yaitu sebesar 19,74 MW," ujar Agung, Jumat (30/7/2021).

Baca juga: Pandemi Masih Berlanjut, PLN Bukukan Laba Bersih Rp 6,6 Triliun Pada Semester I 2021

Menurutnya, potensi pengembangan EBT yang lain yaitu PLTA sebesar 18 MW, PLTB 15 MW, PLTS 10 MW, PLTAL 20 MW dan PLTBm dengan potensi daya sebesar 20 MW.

Saat ini penggunaan EBT di NTB sudah mencapai 39,55 MW, yang memanfaatkan dua jenis sumber daya alam yaitu tenaga air dan surya.

“Komposisi bauran energi untuk EBT adalah PLTMH 17,23 MW dan PLTS 22,32 MW. Totalnya 39,55 MW, dari total daya mampu pembangkit sebesar 284 MW," paparnya.

Ia menyebut, proses pengembangan EBT ini masih cukup panjang, di mana PLN terus melakukan beberapa kajian.

Baca juga: PLN Gencar Kembangkan Pembangkit Listrik Panas Bumi di Indonesia

Misalnya terkait kelayakan operasinya, yaitu bagaimana dampak dari pengoperasian EBT tersebut ke sistem kelistrikan yang telah beroperasi saat ini.

"Pengembangan EBT ini merupakan salah satu wujud program transformasi PLN, yaitu Green," tuturnya.

Adapun beban puncak sistem kelistrikan Lombok hingga Rabu, 28 Juli 2021 sebesar 245 MW dengan total daya mampu pembangkit sebesar 284 MW.

Sementara itu, untuk Sumbawa, beban puncak sebesar 105 MW dengan total daya mampu pembangkit sebesar 153 MW.

Terdapat cadangan daya sebesar 39 MW di Lombok dan 48 MW di Sumbawa yang cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di NTB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini