Semakin spesial, kontainer makanan Plepah Indonesia anti air dan bisa dipanaskan hingga 200°C untuk 4 menit dalam Microwave dan 45 menit di dalam oven. Sampah produk ini juga bisa didaur ulang kembali. Super Eco-friendly banget!
"Tujuan plepah untuk mencari alternatif kemasan makanan yang ramah lingkungan, mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai yang berdampak pada pemanasan global,” ungkapnya.
Sebagai salah satu jebolan Entrepreneur Heroes BNI, Rengkuh merasa sangat terbantu dengan Xpora, yaitu one stop shopping hub dan digital portal terintegrasi untuk UMKM berorientasi ekspor yang ditawarkan BNI.
Buah manis dari bisnis ini pun semakin menjanjikan. Saat ini saja Rengkuh sudah menerima pesanan 3 kontainer per bulan ke Jepang dan Amerika Serikat (AS).
Ke depan, pihaknya tak hanya menyasar wadah pelepah pinang bisa digunakan bagi restoran sehat seperti Burgreens, Saladstop, Fedwell, Fit Gourmet dan lainnya, namun juga mengarah pada restoran cepat saji seperti McDonald, Burger King, Bakmi GM, A&W dan HokBen.
Plepah dinobatkan untuk menjadi peraih award Bangga Buatan Indonesia di tahun 2020 oleh Kemenparekraf dan masuk menjadi Top 20 Good Design Award untuk kategori desain produk kemasan ramah lingkungan 2020 dari Kementerian Perindustrian.
Selain itu, produk ini juga mendapatkan penghargaan Inovasi desain kemasan ramah lingkungan dari Bali Creative Industry Center, Fashion and Craft Award pada tahun 2019 untuk tingkat Inkubasi bisnis sosial.
Event saling berbagi seperti yang dilakukan dalam Festival Ide Bisnis by Xpora BNI ini mendapatkan pujian dari Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Saat membuka Festival Ide Bisnis Hari Kedua, Teten mengatakan, saling berbagi ide ini dapat mendorong UMKM lainnya menembus pasar ekspor.
"Ini merupakan kesempatan yang baik untuk kita yang didominasi oleh pahlawan ekonomi nasional, para UMKM untuk mendapatkan inspirasi, tips dan trik, hingga ide bisnis inovatif dalam upaya menembus pasar ekspor," ujarnya.
"UMKM adalah kita, 99% postur pelaku usaha, 97% serapan tenaga kerja, bahkan berkontribusi sebesar 61% kepada PDB nasional, namun bicara rasio kewirausahaan baru di angka 3,47%, sedangkan syarat negara maju sebesar 4%," imbuhnya. (*)