Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen di kuartal II 2021 didorong oleh membaiknya perekonomian domestik dan global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dari sisi wilayah, semuanya telah mengalami perbaikan ekonomi.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Capai Target, Bukti Kinerja Pemerintah di Bidang Ekonomi Berhasil
"Secara spasial, semua wilayah di Indonesia telah mengalami perbaikan. Pulau Jawa sebagai kontributor perekonomian nasional tumbuh tinggi di angka 7,88 persen," ujarnya saat konferensi pers secara virtual, Kamis (5/8/2021).
Kemudian diikuti oleh Maluku dan Papua 8,75 persen, Sulawesi 8,51 persen, Kalimantan 6,28 persen, Sumatera 5,27 persen, serta Bali dan Nusa Tenggara 5,7 persen.
Baca juga: Ekonomi Indonesia Triwulan 2 2021 Melesat 7,07 Persen, Pertanian Tumbuh Konsisten
Airlangga menjelaskan, pertumbuhan ini sejalan dengan tingginya ekspor, terutama permintaan produk komoditas unggulan di luar negeri, baik itu batu bara maupun kelapa sawit yang harganya semakin baik.
"Kemudian, berbagai leading indikator perekonomian juga menunjukkan prospek perbaikan. Ekspor menunjukkan peningkatan, sehingga neraca perdagangan surplus 14 bulan berturut-turut dan cadangan devisa 137 miliar dolar Amerika Serikat (AS)," katanya.
Baca juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 7,07 Persen, Menko Airlangga: Lewati India hingga Jepang
Sementara dari sektor UMKM, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) juga sudah menunjukkan perbaikan yakni Rp 148,08 triliun hingga 2 Agustus atau 58,53 persen dari target 2021 sebesar Rp 253 triliun.
"KUR sudah pulih dan hal ini menunjukkan bahwa kredit usaha rakyat angkanya sudah membaik," pungkas Airlangga.