News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wamendag: BRI Perlu Perbesar Pembiayaan Sistem Resi Gudang

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jagung merupakan salah satu komoditi yang bisa ditransaksikan dengan sistem resi gudang (SRG).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga berharap  Bank Rakyat Indonesia (BRI) memperbesar nilai pembiayaan dalam sistem resi gudang (SRG) yang dikembangkan Kementerian Perdagangan. 

Menurut Jerry, ada 20 komoditas yang sudah bisa masuk SRG, seperti beras, kopi, jagung hingga kopra. 

"Ke depan diharapkan ini bisa menjadi alternatif utama bagi pelaku usaha, baik produsen, petani maupun pengelola gudang dan logistik dalam perdagangan," kata Jerry, Senin (9/8/2021).

"Diharapkan manfaatnya merata dan bisa membentuk sebuah kondisi yang menjamin kepastian usaha baik dari sektor produksi, transportasi dan logistik," sambungnya. 

Nilai investasi pembiayaan BRI terkait dengan SRG saat ini telah mencapai Rp 190 miliar, dan diharapkan nilai pembiayaan ini terus meningkat seiring dengan meluasnya jangkauan bisnis SRG.

Baca juga: Sistem COD Kerap Bermasalah, BPKN Ungkap Penyebab Utamanya

"Pihak inti yang menjadi pelaku SRG sebenarnya adalah pelaku bisnis itu sendiri dengan fasilitator dari Pemerintah Daerah. Hal ini karena pemerintah pusat telah menyerahkan kepengurusan SRG ke daerah, sehingga derah harus terus didorong agar meningkatkan kemampuan pengelolaan SRG ini," papar Jerry.

Baca juga: Ada OSS Berbasis Risiko, Pengusaha Tidak Perlu ke Luar Rumah Urus Izin Usaha

Lebih lanjut Jerry mengatakan, ada beberapa SRG yang telah menemukan pola sinergi dan operasi yang cukup mapan, serta berhasil, seperti SRG di Kabupaten Wonogiri. 

Baca juga: Ekspor Porang dan Edamame Indonesia Melonjak di Masa Pandemi karena Perubahan Gaya Hidup

SRG ini berhasil membina produsen dan pelaku usaha di sektor beras dengan membentuk ekosistem bisnis terpadu dari sektor hulu hingga hilir. 

Di sektor hulu, petani menghasilkan produk yang berkualitas baik dan memenuhi permintaan pasar. 

Sedangkan sektor hilir, ada upaya serius dalam menjaga kualitas pasca panen, pengemasan hingga jaringan pemasaran.

"Model-model SRG seperti di Wonogiri inilah yang ingin dikembangkan oleh Kementerian Perdagangan," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini