TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masa pemulihan bisnis properti terjadi sepanjang semester I/2021.
Mulai Januari hingga Juni 2021, data 99 Group mencatat fluktuasi minat kepemilikan properti yang naik signifikan jika dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya (year-on-year).
Minat pembelian properti pada semester ini meningkat sebesar 40,5 persen dan minat penyewaan naik 25.40 persen.
Tren tersebut dimanfaatkan oleh 99 Group dengan menghadirkan produk unggulan terbarunya, yakni Verified Listing dan properti aset bank.
“Rumah tapak masih jadi primadona pilihan masyarakat saat membeli properti.
Tipe properti ini bahkan mengalami kenaikan peminat yang sangat tinggi dibanding tahun sebelumnya.
Kita juga melihat adanya potensi baru dari tipe properti ruko yang semakin banyak dicari konsumen,” papar Deputy CEO 99 Group Indonesia, Wasudewan dalam temu media daring, Kamis (12/8/2021).
Baca juga: Semester I 2021, SMF Cairkan Dana Rp 3,66 Triliun ke Lembaga Penyalur KPR
Demografi pasar pencari properti turut memperlihatkan perubahan yang menarik.
Jawa Timur memegang posisi pertama sebagai daerah dengan pertumbuhan minat pembelian properti tertinggi.
Berdasarkan statistik 99 Group pada kuartal II/2021, minat properti di Jawa Timur bahkan melebihi Banten, Jawa Barat, dan Jabodetabek.
Dari segi harga, properti dengan yang dipasarkan di bawah 400 juta sampai dengan 1 miliar rupiah masih menjadi yang paling diminati oleh lebih dari 50 persen konsumen saat ini.
"Meskipun demand properti di kisaran harga ini mencapai hampir 60 persen, suplai yang ada (40 persen) masih belum dapat memenuhi kebutuhan konsumen," katanya.
Selain harga, survei konsumen 99 Group membuktikan bahwa faktor lokasi dan fasilitas masih jadi prioritas utama konsumen saat membeli properti. Pembelian properti dengan metode kredit bank atau KPR masih jadi pilihan utama konsumen, dengan cash keras jadi alternatif lain yang cukup diminati.
Berbanding lurus dengan data tersebut, potongan harga merupakan promosi yang paling diharapkan konsumen dari developer.