Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha budidaya perikanan di tengah pandemi Covid-19.
Pendamping Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) Wirdhatul Azizi mengaku, usaha debitur mengalami penurunan di awal pandemi tetapi sekarang sudah kembali stabil.
Baca juga: Penyelenggara Kabel Laut Dukung KKP Simplifikasi Probis Kabel Laut
“Untuk di awal masa pandemi hampir 50-70 persen, tapi alhamdulillah kalau sekarang sudah stabil kembali,” ujarnya dalam keterangan, Sabtu (14/8/2021).
Sepanjang tahun 2021, terdapat sebelas calon debitur di sektor perikanan.
Calon debitur selama pandemi banyak berasal dari subsektor perikanan budidaya, mayoritas komoditas ikan Lele.
Baca juga: KKP Siapkan Aturan Baru Pengurusan Izin Kabel Bawah Laut
“Debitur terbanyak ada di wilayah Kabupaten Temanggung, lima debitur. Untuk calon debitur saat ini mayoritas dari Kabupaten Magelang,” ucapnya.
Wirdhatul mengatakan, kendala yang dialami oleh para pelaku sektor perikanan diantaranya ikan yang diproduksi atau dipanen sulit untuk dijual.
Setelah tiga bulan awal, pelaku usaha mulai bisa menyesuaikan.
Baca juga: Topang Ekonomi Masyarakat Bali di Tengah PPKM, KKP Salurkan Bantuan Pakan Ikan Mandiri
“Untuk debitur ikan hias Arwana, di masa pandemi ini justru mengalami kenaikan penjualan karena banyak orang yang mengisi waktu luang dengan memelihara ikan hias,” ungkapnya.
Ia menambahkan kemudahan yang ditawarkan kepada calon debitur adalah adanya pendampingan mulai dari awal pengajuan, proses akad dan pencairan, hingga pasca pencairan.
Diharapkan usaha debitur nantinya berjalan dengan baik, angsuran lancar, dan mengalami perkembangan.