News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT Kemerdekaan RI

Jokowi: Pemerintah Tetap Berkomitmen Hapus Kemiskinan Ekstrem

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga beraktivitas di samping rel, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta, Jumat (1/1/2021). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah tetap berkomitmen menurunkan angka kemiskinan dalam kebijakan fisikal 2022. 

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidato APBN Tahun 2022 Beserta Nota Keuangan di Rapat Paripurna DPR RI, Senin, (16/8/2021).

"Pemerintah juga akan melanjutkan  komitmen menurunkan  kemiskinan,  terutama  penghapusan kemiskinan ekstrem, dan mengurangi ketimpangan," kata Jokowi.

Kepala Negara mengatakan, arsitektur kebijakan fiskal ke depan harus antisipatif dan  responsif,  dengan tetap menjaga keseimbangan antara kemampuan kontra siklus atau counter cyclical dengan upaya pengendalian risiko agar keberlanjutan fiskal jangka panjang tetap dapat dijaga.

Hal ini mengingat dinamika perekonomian dan perkembangan penanganan Covid-19 yang terjadi.

Baca juga: Pemerintah Anggarkan Rp 384,8 Triliun untuk Pembangunan Infrastruktur di 2022

"Dengan tetap menjaga keseimbangan antara  kemampuan countercyclical  dengan  upaya  pengendalian  risiko agar keberlanjutan fiskal jangka panjang tetap dapat dijaga," tuturnya.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Anggaran Kesehatan Rp 255,3 Triliun di RAPBN 2022

Karena itu, konsolidasi  dan  reformasi  fiskal  harus terus dilakukan secara menyeluruh,  bertahap, dan terukur yang mencakup penguatan penerimaan negara dan perbaikan sisi belanja serta pengelolaan pembiayaan yang hati-hati.

"Untuk mewujudkan pengelolaan  fiskal  yang  lebih  sehat,  berdaya  tahan,  dan mampu menjaga stabilitas perekonomian ke depan," katanya.

Konsolidasi fiskal tahun 2022 akan lebih fokus untuk mendukung pelaksanaan reformasi struktural terutama akselerasi pembangunan SDM, melalui reformasi  bidang  kesehatan,  perlindungan  sosial, dan pendidikan.  

"Reformasi struktural juga diarahkan untuk perbaikan fondasi ekonomi, melalui reformasi regulasi dan birokrasi serta dukungan sektoral yang mendorong pertumbuhan," tuturnya.
 
Reformasi fiskal juga terus dijalankan melalui optimalisasi pendapatan, penguatan belanja  berkualitas atau spending better serta inovasi pembiayaan.

Upaya optimalisasi pendapatan ditempuh melalui penggalian potensi,perluasan basis perpajakan, peningkatan kepatuhan wajib pajak dan optimalisasi pengelolaan aset serta inovasi layanan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini