News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemerintah Target Buka Jutaan Lapangan Kerja Hingga Naikkan Kredit UMKM di 2022

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Uang.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, pemerintah berupaya menurunkan angka kemiskinan akibat dampak pandemi Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, caranya adalah dengan membuka lapangan kerja sebanyaknya di 2022.

"Terkait dengan kemiskinan, tentu kita dorong agar ada lapangan pekerjaan bisa terbentuk," ujarnya dalam konferensi pers virtual "Nota Keuangan dan RUU APBN 2022", Senin (16/8/2021).

Baca juga: Restrukturisasi Kredit Kian Menurun, BRI Yakin Pertumbuhan EkonomiĀ On Track

Airlangga menjelaskan, untuk diketahui bahwa dengan pertumbuhan ditargetkan hingga 5,5 persen tahun depan bisa membuka jutaan lapangan kerja.

"Itu setiap 1 persen (ekonomi tumbuh), kita bisa mempekerjakan sekira 400 ribu sampai 500 ribu (orang)" katanya.

Baca juga: OJK Belum Bisa Pastikan Perlu Berapa Tahun Lagi untuk Perpanjang Restrukturisasi Kredit

Dengan rumus tersebut, jika benar pertumbuhan ekonomi bisa 5 persen, maka akan tercipta pembukaan lapangan untuk sekira 2,5 juta orang.

"Tentu ini diharapkan bisa menyerap angkatan kerja yang masuk di tahun 2022. Kemudian, untuk peningkatan skill pekerja yakni re-skilling, up-skilling, kartu prakerja dianggarkan sekira Rp 11 triliun di 2022," tuturnya.

Baca juga: Pandemi Belum Melandai, OJK Berencana Perpanjang Restrukturisasi Kredit

Selain itu, tentunya pemerintah juga mendorong kenaikkan penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR kepada UMKM tahun depan.

"Pemerintah menargetkan (porsi) kredit untuk sektor UMKM sampai tahun 2024 dinaikkan dari sekarang rata-rata 18 persen menjadi 30 persen, 30 persen itu di 2024 diperkirakan sekira Rp 2.400 triliun," pungkas Airlangga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini