News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bank Indonesia: Surplus Neraca Perdagangan Jaga Ketahanan Eksternal Perekonomian Nasional

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia melihat surplus neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2021, berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian nasional.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia Juli 2021 kembali surplus sebesar 2,59 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Catatan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya yang sebesar 1,32 miliar dolar AS.

Baca juga: Jelang Rapat Paripurna RUU APBN 2022, Puan Maharani Minta Fraksi Beri Masukan Secara Komprehensif

Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia terus mencatat nilai positif sejak Mei 2020.

Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Juli 2021 secara keseluruhan, tercatat surplus 14,42 miliar dolar AS.

Capaian tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 8,65 miliar dolar AS.

Baca juga: Tunjukkan Penguatan Fundamental Pemulihan Ekonomi, Neraca Perdagangan Kembali Surplus

“Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia,” ucap Direktur Eksekutif Kepala Departemen Bank Indonesia, Erwin Haryono, Kamis (19/8/2021).

“Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk mendukung pemulihan ekonomi,” sambungnya.

Baca juga: Bank Indonesia Ungkap Faktor Neraca Perdagangan Juni Surplus 1,32 Miliar Dolar AS

Erwin melanjutkan, surplus neraca perdagangan Juli 2021 dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat dan defisit neraca perdagangan migas yang lebih rendah.

Pada Juli 2021, surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar 3,38 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada Juni 2021 sebesar 2,39 miliar dolar AS.

Ekspor nonmigas pada Juli 2021 tetap kuat sebesar 16,71 miliar dolar AS, meskipun sedikit menurun dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya sebesar 17,31 miliar dolar AS.

Ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti crude palm oil (CPO) dan nikel tercatat meningkat.

Sementara sejumlah produk manufaktur, seperti mesin dan perlengkapan elektrik, serta kendaraan dan bagiannya, tetap kuat.

Ditinjau dari negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tetap tinggi sejalan pemulihan permintaan global.

Sementara itu, kinerja impor nonmigas tetap baik pada seluruh komponen, sejalan dengan perbaikan ekonomi domestik yang berlanjut.

Adapun, defisit neraca perdagangan migas menurun dari 1,07 miliar dolar AS pada Juni 2021 menjadi 0,79 miliar AS pada Juli 2021, dipengaruhi oleh penurunan impor migas yang lebih dalam dibandingkan dengan ekspor migas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini