Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembentukan holding sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai menjadikan perusahaan pelat merah lebih berdaya saing.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Achmad Bakir Pasaman mengatakan, setelah menjadi Pupuk Indonesia menjadi holding, program-program perusahaan yang bersifat strategis dijalankan oleh fungsi holding.
Baca juga: Holding dan IPO BUMN Panas Bumi Percepat Pemanfaatan Energi Ramah Lingkungan
Sementara anak perusahaan yang berada di bawah holding, lebih fokus ke aktivitas produksi.
“Dengan terbentuknya holding, langkah perusahaan menjadi lebih terintegrasi sehingga tidak ada lagi tumpang tindih antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya di bawah holding,” ujar Bakir saat Webinar Padjadjaran Inisiatif Series bertema ‘Efektivitas dan Konstruksi Holding BUMN untuk Nusa dan Bangsa’ yang digelar secara virtual, Kamis (19/8/2021).
Baca juga: BUMN Holding Jasa Survei Dorong UMKM Naik Kelas di Tengah Pandemi
Menurutnya, apa yang dilakukan perseroan setelah holding terbentuk betujuan membangun model manufacturing network untuk mengoptimalkan cost-to-serve terbaik bagi konsumen.
Selain itu, kata Bakir, strategi yang dijalankan juga dapat mengimplementasikan perubahan dalam hal distribusi berdasarkan model jaringan yang paling optimal.
Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak menuturkan, dengan terintegrasinya perusahaan-perusahaan pertambangan di bawah holding MIND ID, maka perusahaan pertambangan milik negara menjadi lebih punya skala usaha yang lebih besar.
Baca juga: Kinerja Subholding Upstream Pertamina Capai Target di Semester I 2021
“MIND ID ini menjadi strategic holding, kalau ada progran yang tidak jalan di anak perusahaan, holding akan bantu. Begitu juga hubungan dengan pemangku kepentingan seperti DPR dan pemerintah, maka itu urusan holding. Ini agar manajemen di ana usaha bisa lebih focus pada strategi produksi,” kata Orias.
Ia menyebut, setelah menjadi holding, MIND ID yang kini membawahi PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum, PT Timah Tbk, Vale dan MIND ID Trading, menetapkan sejumlah pencapaian antara lain target investasi di luar negeri, agresif melakukan eksplorasi, memperbaiki daya saing, serta beraliansi dengan BUMN lain.
“Yang tidak kalah penting sebagai perusahaan kita juga menerapkan model recycle economy yang dibuktikan dengan kepedulian terhadap lingkungan. Ini sudah diperlihatkan oleh PT Bukit Asam yang meraih Proper Emas lebih dari lima kali berturu-turut,” kata Orias.
Peneliti Senior Padjadjaran Inisiatif Slamet Usman Ismanto menyampaikan, perusahaan holding yang berbasis lingkungan, harus memberikan manfaat lebih baik kepada kawasan setempat dan masyarakat sekitarnya.
“Maka dari itu perlu penyusunan visi, membangun sistem yang kuat dan tantangan lainnya adalah menyamakan persepsi," ujarnya.