News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dirut Garuda Indonesia Berharap Penerbangan Umrah Kembali Dibuka Oktober 2021

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjawab pertanyaan jurnalis saat melakukan sesi wawancara dengan Tribunnews.com di kantor Garuda Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (11/6/2020). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra berharap, penerbangan umrah pada Oktober 2021 ini dapat kembali dibuka.

Saat ini perusahaan kesulitan untuk memproyeksikan bisnis hingga akhir tahun, karena banyaknya ketidakpastian.

Baca juga: Yenny Wahid: Aset Paling Berharga dari Garuda Adalah Manusianya, Bukan Pesawat

"Kami berharap penerbangan umrah pada Oktober 2021 ini dapat kembali dibuka. Karena hal ini menjadi peluang Garuda Indonesia untuk mendongkrak pendapatan," ucap Irfan saat dikonfirmasi, Jumat (20/8/2021).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjawab pertanyaan jurnalis saat melakukan sesi wawancara dengan Tribunnews.com di kantor Garuda Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (11/6/2020). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA (TRIBUN/DANY PERMANA)

Ia juga menyebutkan, penerbangan umrah ini dapat berdampak positif berdampak positif terhadap keuangan perusahaan di tengah pandemi ini.

Baca juga: Garuda Indonesia Bakal Potong Gaji 50 Persen Level Staff hingga Direksi

"Hal ini dapat meningkatkan jumlah penumpang yang saat ini turun signifikan di tengah pandemi Covid-19. Tapi pertanyaannya, apakah akan dibuka pada Oktober 2021 ini," ujar Irfan.

Irfan mempercayai, apabila layanan penerbangan umrah telah dibuka maka dapat membuat pendapatan Garuda Indonesia bergerak cukup jauh karena banyak antrean yang cukup tinggi.

Selain penerbangan umrah, lanjut Irfan, di tengah pandemi ini ada pembatasan mobilitas yang diberlakukan dan membuat perusahaan sulit untuk memprediksi bisnis tahun ini.

"Saya berharap adanya kelonggaran aturan syarat penerbangan yakni menjadi dengan sertifikat vaksin dan surat negatif Covid-19 dari hasil tes antigen," ucap Irfan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini