TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan pengoperasian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah, berkapasitas 1 MMSCFD atau setara dengan 30.000 liter premium per hari (lsp).
Dirjen Migas ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, pengoperasian SPBG Kaligawe akan memudahkan pengisian bahan bakar gas untuk bus rapid transit (BRT) Trans Semarang.
“Dengan konversi BBM ke BBG akan didapatkan emisi kendaraan lebih rendah, sehingga menjadi lebih ramah lingkungan," tutur Tutukan, Sabtu (21/8/2021).
Menurutnya, beroperasinya SPBG Kaligawe diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan bahan bakar gas (BBG) yang ramah lingkungan dan ekonomis atau efisien.
"Semoga Pertamina Grup dapat merealisasikan rencana untuk mempeluas pemanfaatan SPBG Kaligawe secara berkelanjutan,” ujar Tutuka.
Penghematan penggunaan BBG sekitar 13 persen dengan asumsi kebutuhan solar untuk satu unit bus sekitar 50 liter per hari dengan harga Rp 5.150 per liter.
Baca juga: Dorong Transisi Energi, Dirjen Migas Resmikan SPBG Pertamina di Kaligawe Semarang
Jika menggunakan BBG, maka biaya per lsp seharga Rp 4.500.
Direktur SPPU Pertamina Iman Rachman mengatakan, SPBG Kaligawe direncanakan menyuplai 200 bus Trans Semarang berbahan bakar gas milik Pemerintah Kota Semarang, di mana rata-ratabpemakaian gas untuk 200 unit bus sekitar 8.400 lsp.
Dari pemanfaatan SPBG Kaligawe yang berkapasitas 30.000 lsp, masih ada sekitar 21.600 lsp yang bisa dipakai untuk 500 sampai 600 kendaraan lain.
"Nantinya fasilitas ini juga dapat dioptimalkan untuk layanan Compressed Natural Gas (CNG) sektor komersial sebagai salah satu upaya substitusi LPG secara bertahap,” ujar Iman.
Direktur Utama PGN, Haryo Yunianto menambahkan, PGN sebagai Subholding Gas Pertamina akan melakukan penambahan titik suplai bahan bakar gas, khususnya sektor transportasi di tempat lain again mempermudah akses masyarakat.
“Lokasi SPBG Kaligawe sudah cukup strategis di dekat ruas jalan nasional. Maka perlu dilakukan survei lebih mendetail terutama capturing potensi demand transportasi di luar bus trans Semarang, seperti angkutan kota yang melewati Jalan Raya Kaligawe,” kata Haryo.
SPBG Kaligawe merupakan bagian dari Infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian ESDM melalui dana APBN dan terkoneksi dengan pipa distribusi Subholding Gas.
Untuk operasional, akan menggunakan gas dari Wilayah Kerja (WK) Kangean dan WK Muria.
Dengan beroperasinya SPBG Kaligawe, menambah jumlah outlet penyediaan BBG pada program konversi di sektor transportasi yang dikelola Pertamina Group .
Ke depannya, akan dilakukan peningkatan utilisasi pada SPBG Kaligawe agar dapat melayani pelanggan di sektor rumah tangga, dan industri retail di wilayah Semarang dan sekitarnya.