Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melaporkan, sampai dengan saat ini Perseroan telah mengoperasikan sebanyak 284 titik BBM Satu Harga yang tersebar di seluruh Indonesia.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading, Putut Andriatno menuturkan, sudah sejak tahun 2017 BBM Satu Harga hadir bagi masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Sebelum adanya program tersebut, harga BBM Premium dan Solar Subsidi di berbagai titik wilayah 3T beragam.
Baca juga: Pengamat: BBM Satu Harga Kurangi Beban Masyarakat, meski Tidak Signifikan
Pertamina mencatat, saat itu harganya diketahui mulai dari Rp8.000 per liter hingga Rp100.000 per liter di Indonesia timur.
Tetapi, sejak adanya program BBM Satu Harga yang mulai dicetuskan tahun 2017, telah memberikan akses energi dengan harga yang sama seperti di kota.
Sehingga masyarakat saat ini tidak perlu khawatir membeli BBM, khususnya penugasan Premium dan Solar subsidi dengan harga yang sangat mahal.
Baca juga: Terkait Perpres 69/2021, Pertamina : Sampai saat Ini Harga BBM Tidak Mengalami Perubahan
“Hingga 16 Agustus tercatat 284 titik BBM Satu Harga sudah beroperasi di seluruh Indonesia,” jelas Putut Andriatno saat dikonfirmasi Tribunnews, Minggu (22/8/2021).
“Untuk harga JBKP (Jenis BBM Khusus Penugasan) Premium di harga Rp6.450 dan JBT (Jenis BBM Tertentu) Solar Rp5.150, sama dengan harga di wilayah perkotaan,” sambungnya.
Pada 2021, Pertamina menargetkan dapat mengoperasikan 76 titik BBM Satu Harga untuk mewujudkan energi berkeadilan.
Khusus di tahun ini hingga 22 Agustus 2021, Pertamina telah mengoperasikan sebanyak 41 titik BBM Satu Harga.
Baca juga: Transisi Penggunaan BBM ke Energi Listrik di Sektor Transportasi Butuh Waktu Lama
“Kami memiliki target 76 titik di tahun 2021. Hingga saat ini 41 titik sudah beroperasi dan akan menyelesaikan seluruh target hingga akhir tahun,” papar Putut Andriatno.
Sebagai informasi, Pertamina terus bergerak mendorong percepatan pembangunan titik BBM Satu Harga.
Koordinasi dan survei untuk titik target BBM Satu Harga juga terus dilakukan, agar target 500 titik BBM Satu Harga di tahun 2024 dapat tercapai.
Dalam menyalurkan energi ke titik BBM Satu Harga, Pertamina menggunakan seluruh moda transportasi yang paling optimal baik darat, udara, laut atau sungai maupun kombinasi dari seluruh moda tersebut.
Manajemen penyaluran energi sangat diperhatikan sebagai antisipasi agar energi di BBM Satu Harga selalu tersedia.