Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, pandemi Covid-19 jadi momentum mengakselerasi transformasi digital.
Hal ini disampaikan dalam acara Harvard College Project for Asian and International Relations Conference 2021, yang diselenggarakan secara daring.
Baca juga: Total 200 Juta Lebih Vaksin Telah Diterima Indonesia, Sekjen Kemenkeu: Indonesia Patut Bersyukur
Kementerian Keuangan, lanjut dia, sebenarnya berencana untuk mengubah seluruh dokumen ke digital dengan jangka waktu minimal tiga tahun.
"Termasuk, tanda tangan dan kebijakan ruang kerja yang digital dan lebih fleksibel. Kemudian, kita dilanda pandemi dan tidak bisa ke kantor, lalu kita harus berubah secepatnya,” ujarnya melalui laman kemenkeu.go.id, Senin (23/8/2021).
Baca juga: Kemenkeu: RAPBN 2022 Dirancang untuk Siap Hadapi Varian Baru Covid-19
Adapun sebelum pandemi, pemerintah juga bersiap untuk revolusi industri 4.0 dan memastikan masyarakat siap menghadapinya.
Ekonomi digital dinilai akan mempengaruhi kehidupan masyarakat, di mana artificial intelligence mengambil alih banyak pekerjaan.
"Masyarakat tidak memiliki kesiapan yang sama untuk transformasi digital. Mereka tidak seharusnya menggunakan teknologi untuk kegiatan konsumtif," kata Sri Mulyani.
Menurutnya, seharusnya gunakan tranformasi digital agar lebih produktif atau bahkan menciptakan katalisator untuk inovasi dan produktivitas.
Itulah alasan pemerintah Indonesia mereformasi bidang pendidikan, sehingga masyarakat menjadi pemain daripada hanya penerima pasif dari perubahan teknologi ini.
Kemudian, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang beradaptasi di masa pandemi hingga beralih ke platform dan pasar digital agar dapat melayani konsumen.
Karena itu, guna mendukung transformasi digital ini, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan konektivitas, sehingga seluruh masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan memiliki akses yang baik.
“Infrastruktur sangat penting, kami menginvestasikan banyak pada infrastruktur digital. Kami membangun palapa ring untuk konektivitas yaitu satelit sepanjang 12.140 km agar kami dapat terhubung, terutama kota dan kabupaten yang belum terhubung dengan kualitas yang baik akan dapat terhubung,” pungkas Sri Mulyani.