Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berencana meluncurkan proyek satelit multifungsi bertajuk Satelit Republik Indonesia (Satria).
Proyek senilai Rp20,68 triliun ini akan dibiayai menggunakan skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
PT Asuransi Jasa Indonesia atau Jasindo akan mendukung proyek strategis nasional ini dengan menerbitkan jaminan pembayaran senilai 20 juta dolar Amerika Serikat (total 4 jaminan).
Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Cahyo Adi mengungkapkan, dengan adanya jaminan kepastian pembiayaan dari pihak asuransi ini diharapkan proyek Satria dapat berjalan sesuai rencana.
“Kami memberikan jaminan berupa Payment Bond atau Bank Garansi Standby Letter Of Credit, menjamin pembayaran kontribusi equity tambahan dari para shareholders jika terjadi cost overrun,” ucap Cahyo, Jumat (27/8/2021).
“Dan juga ketika terjadi cidera janji yang serius, untuk menutupi kekurangan pembayaran kepada lenders (pemberi pinjaman),” sambungnya.
Tujuan proyek Satria ini berawal dari kesulitannya masyarakat yang berada di wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) di Indonesia untuk mendapatkan akses internet yang layak.
Baca juga: Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 14.440 per Dolar AS pada 27 Agustus 2021, Berikut Kurs di 5 Bank
Terutama di masa keemasan informasi ini, bandwith yang mumpuni dipercaya dapat membawa masyarakat yang berada di wilayah 3T tersambung dengan dunia luar dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Sebagai informasi, proyek KPBU ini akan dikomandoi oleh konsorsium beberapa perusahaan.
Seperti PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusantara Satelit Sejahtera.
Konsorsium ini berdiri dengan nama PT Satelit Nusantara Tiga.
Baca juga: Kunjungi Masjid Hagia Sophia, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bertemu Imam Besar Ferruh Mustuer
PT Satelit Nusantara Tiga saat ini akan membeli satelit yang diproduksi oleh Thales dan akan diluncurkan oleh perusahaan SpaceX.
Rencana peluncuran satelit sekitar Juni tahun 202, dan digunakan secara komersil pada November 2023.
Untuk mendanai satelit tersebut PT Satelit Nusantara Tiga mendapat dukungan finansial salah satunya dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited–Singapore.
Baca juga: Pusat Kesehatan Haji Minta Masyarakat Tidak Pilih-pilih Vaksin
Menandai dimulainya proyek ini, pada 18 agustus 2021 lalu, diadakan groundbreaking ceremony sehingga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan internet di seluruh nusantara, menguatkan dan meluaskan konektivitas digital dan menghubungkan daerah 3T.