TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, Indonesia akan mengalami cuaca ekstrem akibat badai La Nina pada akhir tahun ini.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, adanya badai La Nina ini berpotensi membawa dampak pada inflasi, terutama di kelompok harga bergejolak (volatile food), khususnya komoditas ikan-ikanan.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Kamis, 2 September 2021, Potensi Cuaca Ekstrem Hujan Lebat di 17 Wilayah
“Kalau misal La Nina ini menyerang misalnya pantai-pantai di Papua atau Sulawesi, maka ini akan menyebabkan nelayan tidak bisa melaut dan akan berdampak pada suplai ikan-ikanan tersebut,” ujar Setianto, Rabu (1/9) via video conference.
Menurutnya, saat ini pun komoditas ikan-ikanan sudah memberi sumbangan pada inflasi, terutama inflasi di Kendari. Kalau ada badai La Nina, maka ini akan lebih berdampak.
Baca juga: Info BMKG: Peringatan Dini Besok Kamis 2 September 2021, 21 Wilayah Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem
Ia menambahkan, peningkatan harga ikan-ikanan pada bulan Agustus 2021 ini memang terkait dengan suplai yang terbatas karena ada perubahan cuaca.
artikel ini sudah tayang di KONTAN, dengan judul: Badai La Nina mengancam, harga ikan bisa naik dan menyulut inflasi