Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia memastikan dukungannya terhadap Pemerintah dan stakeholders terkait dalam menjalankan dan mengembangkan upaya hilirisasi batubara.
Asisten Gubernur Bank Indonesia Dwi Pranoto mengatakan, kesuksesan hilirisasi di industri batubara akan menghadirkan beberapa manfaat.
Diantaranya seperti mengurangi ketergantungan impor akan bahan bakar, hingga mewujudkan rantai industri yang baik bagi domestik.
Baca juga: Gubernur BI Perry Warjiyo Kembali Terpilih Menjadi Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia
Sehingga manfaat tersebut dapat menurunkan defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).
“Di sini gasifikasi batubara sangat berperan mendorong industri domestik atau biasa disebut local value chain,” ucap Dwi Pranoto dalam diskusi daring bertema Pemanfaatan Hilirisasi Batubara untuk Pemulihan Ekonomi, Rabu (1/9/2021).
“Bank Indonesia sendiri mendukung hilirisasi batubara yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar. Oleh karenanya, disini akan membantu penurunan current account deficit-nya,” sambungnya.
Baca juga: Generasi Ketiga Bakrie Kelola Emiten Tambang Bumi Resources
Dwi menjelaskan mengapa Bank Indonesia mendukung penuh wujud dan pengembangan hilirisasi industri batubara.
Dwi memiliki 3 poin yang menjadi catatan Bank sentral.
Pertama, hilirisasi melalui gasifikasi batubara, sejalan dengan tren transisi energi global yang mendukung sustainable development.
Dimana gasifikasi batubara ini akan menjadi energi alternatif di masa depan. Sehingga upaya ini bertujuan untuk mengurangi impor bahan bakar, meningkatkan ketahan energi, dan mengurangi emisi.
Kedua, hilirisasi diharapkan dapat menopang resiliensi perekonomian daerah terhadap dinamika harga komoditas global.
Baca juga: Menhub Budi Karya: Harhubnas 2021 Jangan Hanya Dijadikan Sekadar Selebrasi Saja
Sebagai informasi, transformasi energi terbarukan yang dilakukan China selama satu dekade memang berisiko mempengaruhi kinerja lapangan usaha pertambangan batubara ke depan.
Maka dari itu, upaya hilirisasi di industri tersebut harus diakselerasi.