Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Alami, perusahaan peer to peer (P2P) lending syariah berbasis teknologi, membukukan penyaluran pembiayaan syariah ke pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia sebesar Rp 1 triliun per awal September 2021 ini.
CEO Alami, Dima Djani mengatakan, perusahaannya baru mulai menyalurkan pembiayaan syariah ke UMKM pada pertengahan 2019 lalu dan berhasil mempertahankan tingkat Non Performing Financing (NPF) di level 0 persen atau di industri P2P lending diukur dengan TKB90 (Tingkat Keberhasilan Pembayaran lebih dari 90 hari) di level 100 persen,
"Kinerja ini meroket di tengah situasi pandemi dan resesi ekonomi nasional dan menjadi bukti keberhasilan penggabungan strategi teknologi, kolaborasi lintas sektor, proyeksi industri dan bisnis," ujarnya, Rabu (8/9/2021).
Dia menjelaskan, strategi ini tidak hanya diarahkan untuk mencapai keberhasilan dari segi bisnis.
Namun juga ditargetkan kepada bidang-bidang industri yang diproyeksikan dapat membawa dampak positif atau sustainability kepada masyarakat luas, di antaranya adalah industri pangan, kesehatan dan logistik.
Di bidang kesehatan, Alami bermitra dengan Impact Credit Solutions (ICS), menandatangani kerjasama pembiayaan syariah (mudharabah) senilai total 20 juta dolar AS (Rp 290 miliar) untuk menyediakan pembiayaan yang terjangkau untuk sektor kesehatan Indonesia.
Sebanyak 3,3 juta USD (Rp 47 miliar) di antaranya telah dicairkan pada tahap percontohan.
Baca juga: 10 Obat Alami untuk Menurunkan Sakit Punggung: Mulai dari Bawang Putih hingga Minyak Zaitun
Fasilitas dari ICS ini didukung oleh U.S. International Development Finance Corporation (DFC), U.S. Agency for International Development (USAID) dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia (DFAT).
Dalam kerjasama ini, Alami dan mitra perusahaan asuransi kesehatan Pemerintah, yakni Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesejatan), memanfaatkan teknologi pembiayaan ICS untuk mempertanggungkan pinjaman yang didukung oleh invoice, sebagai salah satu contoh tujuan penggunaan pembiayaan.
Logistik juga adalah salah satu bidang yang dinilai vital dan melonjak selama pandemi.
Terbatasnya mobilisasi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga serta bisnisnya mengakibatkan kebutuhan akan logistik naik secara drastis.
Untuk mempercepat roda industri logistik, Alami telah menjalin kerjasama dengan dua perusahaan rintisan logistik, Shipper dan Ritase, dalam bentuk pembiayaan para vendor di kedua perusahaan tersebut yang sebagian besar merupakan pelaku UMKM dalam pengiriman jasa transportasi logistik.
Baca juga: Zebra Nusantara Banting Setir ke Bisnis Logistik Setelah Bukukan Omset Rp 4 Triliun
Kerjasama ini telah dimulai sejak Juni 2021 dan besar dana yang telah disalurkan hingga kini sudah mencapai lebih dari Rp 21 miliar.