TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perdagangan melepas ekspor kopi PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) sebesar 600 metrik ton ke Mesir, Jumat (10/9/2021).
Prosesi pelepasan ekspor dilakukan oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi bersama Direktur Utama PT PPI, Nina Sulistyowati.
Potensi ekspor kopi ke Mesir ini sampai dengan akhir tahun ini mencapai 1,2 juta dolar AS.
Kegiatan ekspor produk kopi ke Mesir ini dijadwalkan akan terus kelanjutan, dengan volume 200 metrik ton kopi setiap bulannya akan dikirim ke Mesir.
Pihak importir kopi dari Mesir menyatakan, mereka siap menggenjot impor kopi dari Indonesia sebanyak 6.000 metrik ton tahun depan.
Jenis kopi yang diekspor ke Mesir tersebut merupakan kopi robusta yang tumbuh di wilayah Lampung dan Sumatera Selatan.
Kopi-kopi tersebut memiliki cita rasa unik yang dipengaruhi oleh cara pengolahannya dan kekhasan iklim daerah. PT PPI bekerja sama dengan para petani lokal sebagai penyedia komoditas ekspor.
Baca juga: Biak Sukses Ekspor Perdana Produk Tuna ke Singapura
“Kita sangat bersyukur karena di tengah pandemi, kita bisa tetap bisa melakukan ekspor yang mudah-mudahan akan terus berlanjut ekspor-ekspor komoditi dan produk lainnya untuk kontribusi terhadap perekonomian Indonesia," ungkap Didi.
Baca juga: Sarang Burung Walet Asal Indonesia Kuasai Pasar China, Ekspor 2020 Tembus Rp 5,9 Triliun
Kinerja perdagangan Indonesia periode Januari - Juli 2021 mencatatkan surplus terpanjang USD 21 juta.
Karenanya, Kementerian Perdagangan sangat mengapresiasi langkah-langkah progresif yang diambil oleh pelaku usaha nasional, termasuk oleh PT PPI, terhadap ekspor nasional, ungkap Didi.
Pelapasan ekspor tersebut disaksikan secara virtual oleh Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN Zuryati Simbolon, Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf, dan Komisaris Utama PPI Herman Heru Suprobo.
Direktur Utama PT PPI Nina Sulistyowati mengatakan, dalam ekspor kopi ini pihaknya bekerjasama dengan petani lokal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kita juga ingin mengekspos potensi komoditi Indonesia untuk memenuhi permintaan kopi di luar negeri," ujarnya.
Baca juga: BPS: Ekspor Pertanian Januari-Juli 2021 Tumbuh Positif 8,72 Persen
Nina menambahkan, ekspor kopi ke Mesir ini merupakan lanjutan dari ekspor kopi yang sudah dimulai pada tahun 2018, berturut turut pada awal 2020 dan sempat terhenti karena pandemi Covid-19.
Ke depan, PPI akan terus meningkatkan potensi ekspor dari komoditi-komoditi di Indonesia ke mancanegara.
Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf menyatakan Indonesia menjadi peringkat pertama pengekspor kopi di Mesir dengan presentase 54 persen.
“Agar ke depannya Indonesia dapat mengembangkan ekspor-ekspor lainnya ke Mesir dengan produk pertanian lainnya seperti rempah-rempah, pala, lengkuas, kayu manis, kapulaga, dan juga potensi perikanan dan hasil laut,” tambahnya.
Pada periode Januari – Juli 2021, ekspor kopi Indonesia mencapaiUSD 400,96 juta dengan pangsa pasar terbesar ke Amerika Serikat (24 persen) disusul Mesir 11 persen, Jepang (9 persen), Malaysia (7 persen), dan Italia (6 persen).
Selama 2020, Indonesia tercatat sebagai pengekspor kopi dunia ke 9, di bawah Brazil, Swiss, Jerman, Kolombia, Vietnam, Italia, Prancis, dan Honduras.
“Ke depannya diharapkan agar sinergi antara petani, eksportir, dan pemerintah terus ditingkatkan untuk mendorong ekspor nonmigas nasional, terutama dari sektor pertanian dan perkebunan," ungkap Dirjen Didi.
Dia menegaskan, kerja sama dan kolaborasi dengan buyer juga menjadi hal yang mutlak, mengingat kolaborasi tersebut selanjutnya dapat menjadi kunci dalam berkompetisi memenangkan pasar ekspor global.
"Kemendag akan terus memberikan dukungan dan perhatian penuh bagi para buyer produk Indonesia melalui berbagai program,” pungkas Dirjen Didi.