News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

RS Components Raih Lonjakan Penjualan dari Channel E-Commerce dan Segmen F&B

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

"Membeli atau memesan barang-barang dari banyak pemasok memakan biaya tinggi," ujarnya.

Karenanya, bagian pembelian pada perusahaan-perusahaan tersebut akan lebih memilih satu vendor yang sanggup menyediakan beragam produk dan tools untuk mendukung keberlangsungkan bisnis/produksi di perusahaannya.

"Mereka akan nego habis-habisan di harga, setelah deal vendor bisa langsung suplai," ujarnya.

Bagaimana berpartner dengan pabrikan di Indonesia?
Saat ini 75 persen perusahaan mengalami dsrupsi di sisi supply chain krn dari sisi logistik terganggu akibat Covid-19.

Edwin menyatakan, hal itu menjadi peluang bagi perusahaannya untuk menawarkan bisnis digital yang menghubungkan dengan end user dan distributor.

"Kami bisa bekerja sama dengan forwarder ternama untuk memudahkan pengiriman barang melalui layanan one stop supply kita. Apa saja bisa kita pasok untuk kebutuhan industrial karena kita memiliki 40 ribu sampai 50 ribu produk," ungkapnya.

Untuk produk-produk engineering dengan brand RS Pro, produk ini didesain dan diproduksi sendiri  oleh RS Components dengan mengacu pada standar yang sesuai dengan kebutuhan sektor industri di Eropa dan Amerika.

Karena didesain dan diproduksi sendiri, harga produk ini menjadi 30 persen lebih kompetitif dibanding produk sejenis.

"Yang sekarang kita perkenalkan untuk pasar Asia Tenggara adalah produk RS Pro untuk maintenance, warehouse dengan lebih dari 1000 item mencakup produk lighting sampai APD," ujarnya.

"Kita menyiapkan channel, untuk via online kita punya website dalam bahasa Indonesia.
Di situ ada harga dengan stok kita ada di Singapura dan global, berikut data tentang estimasi pengirimannya," ujarnya.

"Dengan harga yang sudah kita sepakati dan mereka bisa langsung order secara paperless, lalu via agen mereka forwarding di Singapura, lalu barang dikirim," imbuhnya.

Pihaknya juga masuk ke e-commerce. Sementara, di jalur pemasaran tradisional, saat ini pihaknya membangun jaringan distributor di Medan, Batam, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan yang terbaru di Balikpapan dan Makassar.

"Untuk klien besar seperti perusahaan manufaktur dan FMCG, kita bisa melayani langsung mereka karena sistem IT kita bisa langsung konek ke sistem mereka dan kita sediakan harga khusus," beber Edwin.

Dia menilai, pasar Indonesia sangat besar, produk-produk ekspor Indonesia juga sangat besar.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini