News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Notulen Hasil Diskusi Bocor ke Publik, Ini Kata Dirut Garuda Indonesia

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjawab pertanyaan jurnalis saat melakukan sesi wawancara dengan Tribunnews.com di kantor Garuda Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (11/6/2020). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan PT Garuda Indonesia (Persero) dengan Citilink Indonesia, Asosiasi Pilot Citilink (APIC), dan Asosiasi Cabin Crew Citilink (ACCI) yang digelar pada 1 September 2021 dikabarkan bocor ke publik.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebutkan, pihaknya menyayangkan adanya notulensi yang beredar ke publik.

Irfan mengungkapkan, pertemuan itu seharusnya tanpa notulen tetapi mengapa notulen dari hasil pertemuan tersebu beredar.

Baca juga: Kalah Digugat Lessor Helice dan Atterisage, Garuda Harus Bayar Bunga Keterlambatan

"Saya juga bingung, kenapa ada notulen," ujar Irfan saat dihubungi Tribunnews, Rabu (15/9/2021).

Terkait bocornya hasil diskusi tersebut, Garuda Indonesia pun melayangkan surat keberatan kepada pembuat notulen dan mempertanyakan kenapa bisa tersebar.

"Surat keberatan ini untuk pembuat notulen. Diskusi itu tentu ada tata kramanya dalam pembuatan notulen," kata Irfan.

Baca juga: Gandeng Siloam, Garuda Indonesia Hadirkan Promo Khusus Test PCR dan Antigen Senilai Rp 1

Surat keberatan yang dilayangkan Garuda Indonesia diketahui ditujukan kepada APIC dan ACCI yang ditembuskan ke Dewan Komisaris Citilink Indonesia beserta jajaran Direksi, serta Asosiasi Pilot Garuda Indonesia (APG).

Notulen yang beredar tersebut, yaitu menyebutkan bahwa Garuda Indonesia memutuskan Citilink Indonesia akan dibesarkan sedangkan Garuda Indonesia akan dikecilkan.

Hal itu akan dilakukan Garuda Indonesia melalui pembatalan seluruh pesanan pesawat Airbus, serta mengalihkan 20 unit pesanan Airbus A320.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini