Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Berdikari (Persero) mendatangkan gandum utuh kualitas pakan, sebagai upaya menjaga stabilitas harga pakan dan produk unggas di dalam negeri.
Direktur Utama Berdikari Harry Warganegara mengatakan, gandum yang didatangkan memiliki klasifikasi pakan ternak, sehingga berbeda dengan gandum untuk bahan baku pangan konsumsi.
Baca juga: Grobogan Siap Suplai Kebutuhan Jagung Peternak
"Gandum yang Berdikari datangkan adalah amanat pemerintah dalam upaya bersama menstabilkan harga pakan ternak," kata Harry dalam keterangannya, Rabu (22/9/2021).
Menurutnya, adanya gandum tersebut maka produsen pakan ternak yang tergabung dalam Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) dapat menjaga kestabilan harga pakan, sehingga kelangsungan bisnis peternak ayam dapat terjaga, serta masyarakat dapat menikmati produk unggas yang berkualitas dan terjangkau.
Baca juga: Kementan Siap Tunjukkan Lokasi Stok Jagung
Selain sebagai upaya stabilisasi harga pakan ternak, kata Harry, gandum spesifikasi pakan ini juga memberikan pemasukan negara.
Sebab, tidak seperti gandum untuk konsumsi atau pangan yang tidak dikenakan bea masuk, gandum untuk pakan dikenakan bea masuk sebesar 5 persen.
Baca juga: Tambahan Anggaran Belanja Disetujui, Menperin Fokus Genjot Nilai Tambah dan Daya Saing Industri
"Berdikari yang merupakan bagian dari Klaster Pangan BUMN akan mendatangkan gandum klasifikasi pakan ternak hingga 300 ribu ton sampai dengan bulan November 2021. Adapun pengiriman ketiga ini berjumlah 25 ribu ton yang dibongkar di Cigading - KIP," paparnya.
Harry menyebut, distribusi dan penyaluran logistik dari gandum akan bersinergi dengan Berdikari Logistik Indonesia, di mana gandum ini bukanlah pengganti pakan ternak yang telah ada di pasaran.
"Gandum didatangkan secara bertahap dengan memantau pergerakan harga serta ketersediaan jagung kualitas pakan di sentra produksi lokal. Sehingga dapat memberikan dampak positif mulai dari petani, industri pakan, peternak, hingga masyarakat luas," paparnya.