President Director Lintasarta Arya Damar menyatakan sependapat dengan paparan Aviliani. Menurutnya pandemi Covid-19 telah memporak-porandakan sektor ekonomi dan sektor kesehatan.
Hampir seluruh negara mengalami pelemahan ekonomi.
Kendati demikian, Arya menilai pada 2022 terdapat secercah harapan, seiring dilakukannya vaksinasi secara masif, diikuti perbaikan kebijakan ekonomi di sejumlah negara.
"Pandemi tidak hanya sekadar memporak-porandakan seluruh lini, tetapi juga menjadi pembelajaran di mana hal ini dapat mendorong penggunaan teknologi lebih cepat lagi," ujarnya.
Dia menekankan, pada dasarnya, teknologi merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi. Pandemi Covid-19 juga membuat para pekerja menjadi terbiasa bekerja secara mobile di luar kantor.
Sebagian orang tetap akan bekerja secara hibrid, bekerja dirumah dan di kantor.
"Digitalisasi tidak hanya dinikmati oleh masyarakat, tetapi juga oleh perusahaan. Korporasi yang menerapkan digitalisasi mengalami peningkatan penjualan 21 persen lebih tinggi daripada perusahaan konvensional."
"Bahkan, keuntungan perusahaan melonjak 16 persen lebih tinggi dari perusahaan yang tidak menerapkan digitalisasi," ungkap Arya.
Maka itu, perusahaan perlu mempersiapkan teknologi tepat guna untuk mendukung keberhasilan bisnisnya.
Hal ini dapat dilakukan dengan menyerahkan strategi teknologi kepada pihak lain. Baik dalam hal pengadaan infrastruktur berteknologi, server, aplikasi, maupun sistem keamanan.
Arya menambahkan, Lintasarta saat ini meluncurkan kembali layanan Lintasarta Cloudeka.
"Kami menyiapkan Cloud kepada seluruh industri dan di-bundling dengan infrastruktur, cloud, security dan aplikasi. Kami berharap bisa membantu perusahaan untuk turut mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.