Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan, saat ini ada 10,45 juta pedagang atau merchant yang sudah menggunakan QR Code Indonesian Standard atau QRIS per September 2021.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta menuturkan tahun ini targetnya 12 juta merchant mengadposi QRIS.
“QRIS dinikmati berbagai segmen dari pedagang kaki lima, toko terkemuka di mall, hingga tempat ibadah,” ucap Filianingsih dalam webinar yang digelar The Iconomics, Jumat (24/9/2021).
Asisten Gubernur BI ini menambahkan merchant pengguna QRIS tersebar di 480 kabupaten/kota di Indonesia dan 66 penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) terdiri dari 38 bank, 24 non-bank, dan 4 switching.
Baca juga: Hampir 9 Juta Merchant Sudah Manfaatkan QRIS Sebagai Sistem Pembayaran
Fitur QRIS terus dikembangkan untuk memperluas akseptasi dan memberikan kemudahan bagi user maupun merchant.
Tahun ini BI mengembangkan fitur QRIS Crossborder atau lintasnegara dan fitur QRIS TTS (Transfer, Tarik, dan Setor).
Baca juga: Setelah Thailand, BI Siapkan Kerjasama QRIS dengan Malaysia QR Payment
“Fitur ini akan membantu UMKM bukan hanya secara offline tapi juga online termasuk nanti e-commerce antar negara,” kata Filianingsih.
Baca juga: Bank Indonesia Uji Coba Interkoneksi QRIS dan Thai QR Payment
Sementara Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi mengatakan, transaksi keuangan QR code diprediksi akan terus meningkat.
“Valuasi transaksi keuangan elektronik Indonesia sepanjang Agustus 2021 mencapai Rp 24,8 triliun. Jumlah ini naik 43,7 persen secara tahunan (yoy),” kata Dedy.
Ia menyebut periode 2020 valuasi ekonomi digital Indonesia baru 44 miliar dolar AS atau berkontribusi 4 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.