Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi IV DPR meminta Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap data-data stok jagung nasional yang diklaim mencapai 2,37 juta ton.
Namun, data Kementan dibantah Kementerian Perdagangan yang menyampaikan tidak ada stok, sehingga harga jagung pakan ternak mengalami kenaikan.
Baca juga: CIPS Jelaskan Akar Masalah Harga Jagung Tinggi saat Stok Mencukupi
"Saya minta kepada Kementan segera sampaikan data dengan lengkap kepada Kemendag bila stok 2,3 juta ton jagung itu ada. Lengkap dengan lokasi gudang dan kontak pemiliknya," kata Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan saat dihubungi, Jakarta, Jumat (24/9/2021).
Daniel pun mengaku telah menghubungi pihak Kementan terkait pernyataan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang menyebut tidak ada stok jagung sebanyak 2,3 juta ton.
"Saya sudah langsung telepon Kementan dan mereka bersikukuh yakin stok aman dan tersedia 2,3 juta ton. Makanya saya minta segera sampaikan data yang detail ke Mendag agar bisa segera melaksanakan amanah Presiden," ucap Daniel.
Baca juga: Gaduh Stok Jagung, Kementan dan Kemendag Diminta Jangan Bikin Bingung Masyarakat
Menurut Daniel, data yang selaras antar kementerian sangat diperlukan, agar pemerintah dapat segera membuat kebijakan jangka pendek membantu para peternak, sehingga tidak terombang-ambing oleh ketidakpastian.
"Ini refleksi carut marut data yang akan membuat masyarakat frustasi, mana yang harus dipercaya dan masyarakat jadi kehilangan pegangan, serta kepastian," tuturnya.
Saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR pada Selasa (21/9/2021), Menteri Perdagangan Muhammad menyebut kenaikan harga jagung terjadi akibat supply and demand yang tidak seimbang.
Baca juga: Grobogan Siap Suplai Kebutuhan Jagung Peternak
"Kalau kita punya 2,3 juta ton jagung, mungkin tidak harga meroket seperti itu? Tidak mungkin," kata Lutfi.
Sehari sebelumnya, saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengklaim pasokan jagung mencapai 2,37 juta ton.
Harga jagung belakangan jadi sorotan terlebih usai aksi seorang peternak ayam yang membentangkan poster terkait mahalnya harga jagung, saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Blitar, Jawa Timur.
Jokowi pun kemudian memanggil perwakilan peternak ayam ke Istana Negara.
Setelah pertemuan, Presiden langsung memerintahkan Kementerian Pertanian (Kementan dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyediakan jagung sebagai pakan ternak dengan harga Rp 4.500 per kilogram.