News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hantaman Besar ke Pasar Keuangan Negara Berkembang Mungkin di 2022

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, bila terjadi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) di 2022, diperkirakan akan memberikan hantaman lebih besar dan lama terhadap pasar keuangan negara berkembang.

Hans mengatakan, Bank Sentral Negeri Paman Sam atau The Federal Reserve AS berpeluang menaikan suku bunga jauh lebih cepat daripada negara-negara maju lain.

"Ini setelah tapering The Fed membuka jalan bagi kenaikan suku bunga," ujar dia melalui risetnya, Minggu (26/9/2021).

Baca juga: Lewat Aplikasi Tokko, Pebisnis UMKM Bisa Bikin Websitenya Sendiri dengan Bermodal Smartphone

Hans menjelaskan, The Fed mengisyaratkan kenaikan suku bunga di AS mungkin lebih cepat dari yang diharapkan.

"Sebab, Bank Sentral AS mendapat momentum untuk melakukan pergantian dari kebijakan krisis akibat pandemi," katanya.

Baca juga: IHSG Anjlok Sepekan, tapi Volume Transaksi Harian Naik Signifikan

Selanjutnya, Reuters menulis kecenderungan sikap hawkish sedikit ditandai dalam pernyataan kebijakan baru dan proyeksi ekonomi yang menunjukkan sembilan dari 18 pejabat The Fed siap untuk menaikkan suku bunga tahun depan.

"Hal tersebut sebagai respons atas kenaikan inflasi yang diperkirakan mencapai 4,2 persen pada tahun ini. Lebih dari dua kali lipat dari target yang ditetapkan 2 persen," pungkas Hans.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini