Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bersama BPDASHL Asahan Barumun melakukan percepatan rehabilitasi mangrove di Kelurahan Bagan Asahan, Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Sejauh ini, terdapat 11 Kelompok Tani Hutan (KTH) yang telah melakukan pencairan dana tahap 1, dua diantaranya adalah KTH Bagan Asahan Jaya dan nantinya ditargetkan melakukan penanaman mangrove sebanyak 63 hektare, sedangkan KTH Cinta Mangrove sebanyak 134 hektare.
Ketua KTH Bagan Asahan Jaya Imran Simatupang mengatakan, masyarakat sangat antusias untuk ikut terlibat dalam kegiatan tersebut, di mana saat ini penanaman sudah berjalan 14 hektare.
"Sebagian warga kini sudah mulai menanam bibit di rumah, rencananya kami akan bayar mereka setelah pencairan dana tahap 2, karena sebelumnya kami tidak ada pembibitan dan masih membeli bibit di luar,” ujar Imran dalam keterangannya, Kamis (29/9/2021).
Baca juga: Potret Jokowi Ikut Nyemplung Tanam Mangrove saat Kunker di Batam
Meski ada beberapa kendala cuaca dalam melakukan penanaman mangrove, namun Imran optimis jika target 63 hektare mangrove akan rampun, paling lambat November 2021.
“Kalau di lihat dari cuaca, kami Bagan Asahan Jaya lihat dari cuaca angin, posisi kami menanam ini di barat, kalau dia angin barat kami gak mau nanam, tapi kalau dia angin timur atau selatan itu ombaknya arahnya ke laut baru kami tanam. Tapi target (penanaman mangrove) bulan 11 (November) ini wajib selesai,” papar Imran.
Deputi Bidang Perencanaan dan Evaluasi BRGM Satyawan Pudyatmoko menyampaikan, percepatan rehabilitasi mangrove merupakan salah satu upaya dalam menjalankan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian ekosistem mangrove secara berkelanjutan.
“Rehabilitasi mangrove ini adalah kegiatan yang digulirkan pemerintah untuk masyarakat. Di mana nantinya warga akan mendapatkan manfaat ekonomi dalam jangka panjang,” ujar Satyawan.
“Program ini juga diharapkan dapat membuat ekosistem mangrove lebih lestari, dikelola berkelanjutan, memberikan keuntungan ekonomi serta meningkatkan daya beli masyarakat,” sambungnya.