News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sukses Link and Match Dunia Pendidikan-Industri Bergantung pada Kemampuan Guru Beradaptasi

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asosiasi Guru Marketing Indonesia (AGMARI) dan Astraotoshop mengembangkan model pembelajaran berbasis Proyek dengan tema 'Astraotoshop Digital Class'.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Guru Marketing Indonesia (AGMARI) dan Astraotoshop mengembangkan model pembelajaran berbasis Proyek dengan tema 'Astraotoshop Digital Class'.

Program ini melibatkan peserta didik jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran dalam proses belajar dengan menggunakan sistem pembelajaran Project Based Learning. 

Program Astraotoshop Digital Class yang diikuti 55 SMK dari seluruh Indonesia ini akan berlangsung selama 3 bulan yaitu Oktober-Desember 2021.

Menariknya, program ini tidak hanya melibatkan peserta didik dan guru BDP (Bisnis Daring dan Pemasaran), namun juga kepala sekolah.

Plt Direktur Kemitraan dan Penyelaras Dunia Usaha dan Dunia Industri Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Saryadi mengatakan guru yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman akan menjadi kunci untuk suksesnya link and match antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan industri. 

"Bila kita bermimpi Indonesia kelak akan memiliki SMK yang berkelas dan terpercaya, maka hal yang sepatutnya harus kita persiapkan saat ini dan ke depan adalah sumber daya manusia pendidik atau guru yang berkualitas dan berkelas, karena tak ada SMK yang berkelas tanpa SDM guru yang berkualitas," ujar Saryadi, dalam keterangannya, Sabtu (2/10/2021).

Baca juga: 9 SMK dan 13 Pendidikan Tinggi di Bawah Kemenperin Adopsi Sistem Pendidikan dari Jerman dan Swiss

Menurut Saryadi, digitalisasi di SMK merupakan urgensi yang tidak dapat diabaikan. SMK juga dituntut untuk inovatif dan mampu membekali peserta didik sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri. 

"Untuk mewujudkan link and match antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan industri, peran dunia usaha dalam membentuk kompetensi peserta didik adalah sebuah keniscayaan. Karena itu kami dengan tangan terbuka mengajak dunia usaha dan industri untuk hadir dan terlibat dalam proses membentuk kompetensi peserta didik di SMK, baik melalui peningkatan kompetensi guru, kompetensi siswa, ataupun dengan mengirimkan tenaga profesional untuk berbagai pengalaman dan teknologi,” tambah Saryadi.

Sementara itu, Ketua AGMARI Pebriza Yanti mengatakan Astraotoshop Digital Class merupakan kelas pertama pertama berkonsep 3 in 1 Project Based Learning yang terdiri dari pelatihan untuk kepala sekolah, guru pendamping atau guru pembimbing, serta para siswa-siswi.

“Saya yakin peserta akan memperoleh manfaat yang sangat besar dengan mengikuti kegiatan ini, karena materi diberikan oleh narasumber yang sangat luar biasa dan pastinya materi-materi tersebut ter-updated dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Astraotoshop yang selalu mendukung, semua kegiatan Asosiasi Guru Marketing Indonesia (AGMARI) untuk terciptanya SDM yang berkulitas,” tutur Pebriza saat pembukaan program Astraotoshop Digital Class. 

Ketua Dewan Pembina AGMARI Dedy Budiman menjelaskan program Astraotoshop Digital digulirkan dengan tujuan terciptanya kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri.

"Namun kami menyadari kolaborasi akan berjalan maksimal jika ada dukungan penuh dari kepala sekolah. Selama ini kita sudah banyak membuat program untuk guru dan siswa,” tutur Dedy.

Lebih lanjut, Dedy mengatakan para kepala sekolah antara lain akan mendapatkan pelatihan mengenai seni kepemimpinan, strategi branding, dan marketing sekolah. 

"Sedangkan untuk guru dan siswa akan dibekali dengan pelatihan tentang cara menjual secara offline dan online, cara membuat website, desain canva, dan optimalisasi IG dan TikTok,” jelas Dedy.

Pada kesempatan yang sama, Digital Dept Head Astraotoparts Nugroho Arifianto mengatakan pandemi telah mendorong perusahaan melakukan digitalisasi dan masyarakat makin terbiasa melakukan belanja online.

"Platform Astraotoshop pun mengalami peningkatan penjualan secara online, karena masyarakat sudah terbiasa menggunakan channel online untuk membeli suku cadang dan service kendaraan bermotor,” ucap Nugroho.

Pada program Astraotoshop Digital Class ini, Astraotoshop antara lain akan membagi pengetahuan seputar suku cadang, leaderhip, branding, proses penjualan offline dan online, dan cara membuat konten digital marketing yang kreatif dan menarik. 

”Siswa peserta program ini akan mengikuti magang selama 2 bulan di Astraotoshop, baik secara online maupun offline, sehingga para siswa akan memiliki kompetisi penjualan dan strategi marketing yang bagus. Harapan kami melalui program ini para peserta dapat memilki bekal awal untuk memasuki dunia digital dan pemasaran online,” urai Nugroho.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini