Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 2.100 produk halal buatan Indonesia siap menembus pasar lokal dan pasar ekspor. Produk-produk tersebut didominasi produk kuliner halal dan busana muslim.
Untuk membuka dan menciptakan peluang pasar baru dengan market lokal dan luar negeri, Bank Indonesia (BI) akan kembali memfasilitasi digelarnya event tahunan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021.
Baca juga: Asosiasi E-Commerce Dorong Produk Halal Indonesia Makin Mendunia Lewat ISEF 2021
Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Bambang Himawan mengatakan, dari ajang ini diharapkan akan terjadi business match making antara peserta pameran dan pengunjung.
Untuk membantu memperluas pasar para pelaku UMKM produk halal ini, dalam penyelenggaraan ISEF kali ini, ISEF turut menggandeng Asosiasi E-Commerce Indonesia atau idEA.
Penyelenggaraan ISEF ke-8 ini juga konsisten menggandeng pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai upaya nyata untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.
ISEF 2021 juga sekaligus menjadi event tahunan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia dan penyelenggaraan tahun ini mengangkat tema Magnifying Halal Industries Through Food and Fashion Market for Economic Recovery.
Baca juga: MUI Bangga PT Taishan Produsen Alkes Dalam Negeri Miliki Sertifikasi Halal
Bambang menambahkan, penyelenggaraan ISEF 2021 bisa wadah akselerasi implementasi industri halal dengan fokus pada sektor fashion muslim dan food serta membangkitkan optimisme bagi pelaku usaha khususnya pelaku usaha syariah.
Fashion muslim dan makanan halal menduduki peringkat ke-3 dan ke-4 berdasarkan State of The Global Islamic Economy (SGIE) report 2020/2021 dan menjadi sektor unggulan di industri halal Indonesia.
"Pangsa pasar makanan halal Indonesia mencapai 13% dari pasar global, merupakan yang terbesar di dunia. Jumlah penduduk muslim dunia yang mencapai 1,8 miliar atau 24% dari populasi global terus bertumbuh dan tentunya merupakan pasar potensial bagi industri halal," ujar Bambang.
Sementara di pasar domestik, berdasarkan data Direktorat Jenderal Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia muslim di Indonesia mencapai 86,88 persen.
Kondisi ini jelas sangat menggiurkan dan Indonesia sebagai mayoritas muslim diharapkan mampu mengambil manfaat dari besarnya potensi pasar produk halal ini.
Perubahan tren berusaha pasca-pandemi yang mengarah pada penggunaan fitur digital, juga turut mendorong perkembangan industri produk halal yang lebih dekat pada konsumennya.
Sementara,hadirnya digitalisasi menghilangkan batasan antar daerah bahkan negara dan mampu menghubungkan setiap individu dimanapun berada.
Ini merupakan peluang bagi pelaku usaha untuk semakin mendigitalkan proses pemasarannya agar mampu menembus pasar domestik dan global.
ISEF 2021 akan diikuti sekitar 600 pelaku usaha dengan total 2100 produk fashion muslim dan halal food. ISEF 2021 diselenggarakan secara hybrid, yaitu kombinasi antara online exhibition melalui directory ISEF exhibition yang dapat diakses pada platform ISEF www.isef.co.id. Sementara offline exhibition dilakukan secara terbatas dengan prokes yang sangat ketat dengan pengunjung yang terdaftar.
Online exhibition akan berlangsung pada 8 Oktober 2021 dan berakhir pada Desember 2021, sementara untuk kegiatan offline exhibition dilakukan pada tanggal 27-30 Oktober 2021 pada puncak kegiatan ISEF 2021. Kegiatan exhibition ini menggandeng para pelaku UMKM nasional.
“Dengan menggandeng idEA, pelaku usaha ini akan mendapat dukungan dan bantuan sepenuhnya dari para member asosiasi dalam mempromosikan produk halalnya ke konsumen yang lebih luas.”
Dalam penyelenggaraan kali ini, konsumen dapat dengan mudah menemukan produk-produk halal dari para pelaku UMKM peserta ISEF 2021 di enam platform e-commerce seperti Bhinneka, Blibli, Shpee, Lazada, Bukalapak, dan Tokopedia.