Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menggelar Pacific Exposition 2021 pada 27-30 Oktober mendatang. Dalam acara tersebut, akan membahas isu-isu yang menjadi perhatian di kawasan pasific.
Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya menerangkan, terdapat lima seminar untuk membahas isu-isu yang menjadi perhatian di kawasan pasific.
Seminar pertama, Pasific Talks membahas isu kerja sama dan pembangunan di pasific dengan pembicara utama Sekretaris Jenderal The Pasific Islands Forum (PIF) Henry Puna.
Seminar kedua adalah Trade Investment and Creative Economy Forum. Forum tersebut membahas bagaimana peran perdagangan dan investasi ekonomi kreatif dalam mempercepat proses pemulihan ekonomi di kawasan pacific pasca pandemi.
"Hadir sebagai panelis Sir Richard Taylor pendiri Weta Studio dari Selandia Baru. Weta Studio perusahaan film di Selandia Baru, yang memproduksi film box office seperti The Lord of the Rings, Iron Man, dan The Hobbit," ujar Tantowi.
Disampaikan Tantowi saat acara Indonesia Timur Sukseskan Pacific Exposition 2021 yang digelar secara virtual oleh Tribunnews.com, Senin (11/10/2021).
Baca juga: Dubes Tantowi Ajak Masyarakat Indonesia Timur Sukseskan Pacific Exposition 2021
Kemudian, yang ketiga adalah Forum Pariwisata. Tantowi berujar, dalam forum tersebut akan bertukar pengalaman dan pandangan tentang kebijakan untuk mengatasi dampak pasca Covid-19 pada sektor pariwisata dan upaya-upaya di masa depan.
"Yang keempat Forum Kesehatan untuk bertukar pengalaman masukan dan rekomendasi kebijakan untuk memperkuat infrastruktur kesehatan di kawasan pasific termasuk Indonesia kawasan timur. Keynote speaker Ibu Menteri Luar Negeri," ucap Tantowi.
Menlu Retno Marsudi akan menjadi pembicara sebagai Co-Chair of the COVAX AMC Engagement Group. Kemudian, Forum Kelima membahas soal perikanan untuk pertukaran pengalaman dan masukan untuk mendorong perindustrian perikanan berkelanjutan di kawasan pasific pasca Covid-19. Dengan pembicara utama Wakil Perdana Menteri Tuvalu.
"Kami mengundang masyarakat timur Indonesia untuk aktif terlibat, baik sebagai exhibitor dan pengunjung untuk dapat memperluas pasar atau mengetahui perkembangan isu-isu yang terjadi di kawasan pasific," ucap Tantowi.