Sedangkan, CV Pandanus Internusa, IKM yang memproduksi dekorasi rumah berbahan anyaman pandan, pernah mengikuti Pameran Ambiente pada 2019-2020.
Baca juga: Gernas BBI, Produk BUMDes Kaltim Jadi Komoditas Ekspor
Produknya telah diekspor ke Dubai, India, Jerman, Vietnam, Inggris, Maroko dan Belanda.
Kali ini, Pandanus akan memberangkatkan 10 kontainer ke Jerman dan Amerika Serikat yang dilakukan bertahap sampai akhir bulan dengan menyesuaikan kesediaan kapal dan kontainer.
"Ekspor ini menunjukkan bahwa IKM kita memiliki daya saing cukup tinggi di pasar global. Selain itu juga memberikan harapan baik bagi kita semua, bahwa IKM tetap bisa bertahan di masa pandemi yang berat ini, bahkan terus berkembang hingga dapat melakukan ekspor," terang Reni.
Berdasarkan catatan Kemenperin, ekspor produk kerajinan pada 2020 menembus 829 juta dolar AS.
Tidak hanya itu, jika dilihat dari jumlahnya, industri kerajinan berperan cukup dominan, yaitu mencapai lebih dari 700 ribu unit usaha dan menyerap tenaga kerja hingga 1,32 juta orang.
Melihat kondisi tersebut, peluang pengembangan industri kerajinan terbentang luas. Apalagi, pangsa pasar industri kerajinan Indonesia baru 2,5 persen dari pasar dunia dan bisa terus berkembang.
Oleh sebab itu, Ditjen IKMA Kemenperin terus aktif mempromosikan beragam produk kerajinan nasional agar mampu menguasai pasar domestik dan internasional.
"Tentunya hal ini merupakan capaian yang membanggakan, yang menunjukkan peningkatan kemampuan IKM Indonesia dan juga peningkatan penetrasi terhadap pasar global, khususnya Uni Eropa," kata Reni.