Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, meminta agar masyarakat mendorong pemulihan ekonomi global dan memusatkan ekonomi kreatif sebagai kontributor penting dalam proses pemulihan tersebut.
Tahun ini PBB menetapkan sebagai Tahun Internasional Ekonomi Kreatif Untuk Pembangunan Berkelanjutan.
Baca juga: Sandiaga Uno : Produk Kreatif Lokal Jadi Modal Temanggung Mengembangkan Pariwisata Berkelas Dunia
Menurut Sandiaga kekuatan ekonomi kreatif terletak pada inklusivitasnya (tidak mengenal batas), sehingga bukan hanya memecahkan permasalahan ekonomi semata, tetapi juga sosial dan keamanan.
"Ekonomi kreatif juga diyakini dapat menjadi jawaban dan memiliki potensi besar dalam mencapai tujuan Sustainable Development Goals," ujarnya, Sabtu (16/10/2021).
Sementara, CEO Fantastis Anak Bangsa (FAB) Fritz B Tobing, menyambut imbauan Industri kreatif dengan mentransformasi bisnisnya dari sebuah jaringan usaha periklanan, yang dibangun sejak satu dekade lalu, menjadi sebuah platform bisnis kreatif.
Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Persiapan Pembukaan Wisata Bali untuk Turis Asing Capai 90 Persen
Menurut Fritz, platform ini dibuat untuk menghadapi dinamika dunia digital yang berkembang sangat pesat.
Industri ekonomi kreatif sangat dinamis, sehingga pelaku didalamnya juga harus bisa bergerak cepat dalam mengantisipasi dan menghadapi dinamikanya seiring dengan tantangan jaman.
“Dengan platform bisnis kreatif yang dibangun FAB, para pengusaha kreatif anak bangsa yang terkoneksi di dalamnya mendapatkan dukungan teknologi, pendanaan, pendampingan, sumber daya hingga jaringan bisnis sehingga akan semakin cepat terbentuk ekosistem bisnis kreatif yang mumpuni,” ujar Fritz.
Platform bisnis kreatif yang dikembangkan oleh FAB memungkinkan integrasi dari bermacam bisnis sektor ekonomi kreatif.
Bukan hanya satu sektor ekonomi kreatif seperti periklanan misalnya, tetapi juga sektor lainnya seperti: Game, Movie, Music, Fashion, pengembangan aplikasi, dan lain-lain.
Ke depannya, dengan pesatnya proses digitalisasi, Fritz juga menyadari bahwa tuntutan dan kebutuhan konsumen, brand serta korporasi akan semakin kompleks.
"Mereka akan membutuhkan pelaku usaha kreatif yang lebih dari sekedar kreatif, tetapi memiliki USP (Unique Selling Point) yang jelas, berbasiskan teknologi, dan terintegrasi dalam satu platform sehingga dapat menjawab kompleksitas kebutuhan mereka dengan lebih mudah dan efisien," ujarnya.