Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak diaktifkan pada 1 Juni 2021, Bandara Jenderal Besar Soedirman telah merangkai konektivitas di Pulau Jawa melalui rute Jakarta-Purbalingga-Jakarta.
Executive General Manager Bandara Jenderal Besar Soedirman Catur Sudarmono, rute Jakarta-Purbalingga-Jakarta ini dengan mengoperasikan pesawat milik Citilink.
Catur juga menyebutkan, meski di tengah pandemi konektivitas penerbangan di Purbalingga tetap terjaga hingga saat ini.
Baca juga: Pesawat Jatuh dan Terbakar di Bandara Adi Soemarmo Solo Ternyata Hoaks, Polisi Buru Penyebar Video
"PT Angkasa Pura II (Persero) bersama Citilink, tentunya berkomitmen untuk terus fokus dalam melayani masyarakat Purbalingga dalam hal konektivitas," ucap Catur, Selasa (19/10/2021).
Menurut Catur, sejak pertama kali Bandara Jenderal Besar Soedirman dibuka trafik penerbangan di Purbalingga semakin tumbuh hingga saat ini.
Lebih lanjut, jelas Catur Sudarmono, penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 menjadi prioritas guna memberikan rasa aman dan nyaman penumpang pesawat.
Baca juga: Penerbangan Internasional di Bandara Ngurah Rai Dibuka, Turis Asal Jepang Mulai Berdatangan ke Bali
Selain itu Catur juga menjelaskan, bahwa Bandara Jenderal Besar Soedirman merupakan bandara yang membuka akses penerbangan di wilayah selatan Jawa Tengah.
"Rute penerbangan di Jawa banyak dilakukan melalui bagian Utara. Dengan adanya Bandara Jenderal Besar Soedirman maka trafik penerbangan di bagian selatan akan meningkat sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah ini," kata Catur.
Sementara itu menurut Station Manager Citilink Purbalingga Muhamad Mulyanudin, dalam melayani penerbangan Jakarta-Purbalingga-Surabaya dan sebaliknya Citilink menggunakan pesawat turbo propeller ATR 72-600 berkapasitas sekitar 72 kursi penumpang.
"Citilink telah mendapat slot penerbangan pada Kamis dan Sabtu untuk mengoperasikan rute Jakarta-Purbalingga-Surabaya dan sebaliknya,: ujar Mulyanudin.