Dengan angka tersebut, BSI berhasil menguasai pangsa pasar industri perbankan Syariah di Indonesia saat ini.
Untuk menjaga pertumbuhan ke depan, Hery menyebut BSI akan terus meningkatkan kapabilitas digital.
Baca juga: Bank Indonesia Catat Aliran Modal Asing Masuk ke Pasar Keuangan Domestik Rp710 Miliar
Kinerja BSI Berpeluang Makin Berkilau
PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI dinilai dapat memacu kinerja secara signifikan pada masa mendatang.
Pengamat perbankan dari Universitas Bina Nusantara, Doddy Ariefianto mengatakan, hal tersebut ditopang oleh kemampuan BSI yang memiliki potensi menggarap ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air.
Terutama, pasar pembiayaan ritel dan sindikasi.
Seperti diketahui, potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia hingga saat ini belum tergarap secara optimal.
Baca juga: Potensi Keuangan Syariah Indonesia Belum Tergarap Optimal, Kinerja BSI Berpeluang Makin Berkilau
Doddy mengatakan, BSI merupakan hasil penggabungan tiga bank syariah besar yaitu PT Bank BRIsyariah Tbk., PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah.
Oleh karena itu, dirinya menilai dengan optimalisasi kinerja setelah terintegrasi potensi peningkatan pangsa pasar BSI pun masih sangat besar.
"Tentu saja potensi bank ini sangat besar. Potensi pasar pembiayaan dengan memanfaatkan penduduk Muslim nasional pun sangat besar. Dengan memanfaatkan itu saja potensinya BSI bisa terbang," ungkap Doddy, Jumat (22/10/2021).
Masih kata Doddy, melalui merger tiga bank syariah BUMN tersebut, BSI saat ini memiliki aset lebih dari Rp 200 triliun bahkan sudah mulai mendekati Rp 250 triliun.
Kekuatan modal pun terintegrasi dalam satu entitas bisnis yang lebih kokoh dari sebelum penggabungan.
Baca juga: Bocor, Data Nasabah Bank Jatim Dijual Rp 3,52 Miliar
Bahkan Doddy menilai potensi pengembangan bisnis akan lebih baik lagi jika rencana penambahan modal oleh BSI dapat terealisasi pasca periode pandemi Covid-19.
Dia mengakui BSI juga telah memiliki basis teknologi yang cukup mumpuni dalam menggarap pasar digital banking.