Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya menginisiasi terselenggaranya Pacific Exposition 2021 secara virtual 27-30 Oktober.
Menurutnya, forum perdagangan ini bisa menekan kesenjangan ekspor dan impor yang terlalu tinggi antara Republik Indonesia dengan negara-negara kawasan Pasifik.
"Gap perdagangan kita dengan Pasifik masih cukup besar. Kita mengimpor 6,4 miliar dolar AS. Sedangkan jualan kita ke Pasifik baru 2,4 miliar dolar AS," tutur Tantowi webinar Pacific Exposition 2021, Senin (25/10/2021).
"Jadi ada gap sekitar 4,2 miliar dolar AS," tegasnya.
Tantowi menekankan gap tersebut harus segera diisi memanfaatkan produk unggulan dari Indonesia.
Mulai dari barang yang berteknologi tinggi serta produk yang memberikan kontribusi besar bagi kenaikan neraca perdagangan RI ke kawasan Pasifik.
Tantowi menyampaikan bahwa kawasan Pasifik membutuhkan investor khususnya untuk pembangunan pariwisata.
Baca juga: Mendag: Nilai Ekspor RI ke Pasifik Tahun Ini Capai 2,5 Miliar Dolar AS
"Banyak investor yang bingung menanamkan modal di bidang infrastruktur. Pasifik ini pasar yang terbuka bagi mereka membutuhkan investasi di bidang infrastruktur properti," ucapnya.
Selama pandemi, lanjutnya, pembangunan properti di pasifik cenderung meningkat.
"Jadi tidak banyak yang tahu bahwa Pasifik ini menjadi dream place bagi para saudagar yang ingin menghabiskan masa pensiun di Selandia Baru," tukas Tantowi.
Tantowi mengungkapkan banyak yang memprediksi Selandia Baru memiliki dampak terkecil terkena bencana alam.
Itulah sebabnya, banyak investor dari belahan dunia dari Amerika Serikat dan Eropa yang membangun rumah mewah di negeri Kiwi tersebut.
Nilai Ekspor RI ke Pasifik Tahun Ini Capai 2,5 Miliar Dolar AS